Intisari-Online.com – Manfaat jahe telah dikenal selama ribuan tahun. Tidak hanya sebagai bumbu masak, rempah-rempah dengan nama latin Zingiber officinale juga bermanfaat sebagai obat tradisional. Bahkan disebutkan bahwa jahe dapat meredakan nyeri otot. Jahe diperkirakan berasal dari bagian selatan daratan Cina, yang kemudian menyebar ke seluruh Asia, Eropa, Afrika ke Amerika Latin.
Menurut Huffington Post, sejumlah ilmuwan dari University of Sydney, Australia, menemukan manfaat jahe pada pasien diabetes. Mereka menemukan bahwa nutrisi jahe bekerja membantu mengatur kadar gula darah.
Berdasarkan hasil riset yang dipublikasikan dalam Medical News, ekstrak jahe berisi gingerol, yang mampu meningkatkan penyerapan glukosa ke dalam sel otot bebas dari produksi insulin.
Profesor Roufogalis, seorang ahli kimia farmasi yang terlibat dalam penelitian mengatakan, “Jahe membantu mengontrol kadar gula darah pasien diabetes untuk mencegah komplikasi jangka panjang.”
Kandungan gingerol dalam jahe juga memiliki efek antikoagulan yang mencegah pembekuan darah. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang meningkatkan aliran darah. Itulah sebabnya jahe juga bertindak untuk mencegah penyumbatan pembuluh darah sebagai penyebab utama stroke dan serangan jantung.
Meskipun masih memerlukan penelitian lebih lanjut, temuan ini menambah serangkaian manfaat jahe bagi tubuh. Khasiat jahe yang telah dikenal dari generasi ke generasi antara lain, mengurangi batuk, pilek, perut kembung, gangguan pencernaan, mual, diare, dan sakit tenggorokan.
Sebagai rempah-rempah, jahe hampir selalu disajikan dalam berbagai masakan oriental, baik tumis, dipanggang, digoreng, sampai dikukus. Meskipun manfaat kesehatan yang melekat, jahe menawarkan rasa yang khas dan aroma yang menambah rasa untuk hidangan. Jahe juga digunakan untuk membantu menghilangkan bau amis dari makanan seperti ikan, udang, daging sapi, dan unggas. (*)