Intisari-Online.com - Mereka ada di mana-mana - majalah, internet, televisi - yakni orang dengan tubuh super tipis yang mungkin dianggap sebagai bentuk tubuh ideal. Yang mengejutkan, peneliti dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU) telah menemukan bahwa remaja dengan berat badan normal yang menganggap diri mereka gemuk - karena stereotipe tubuh super tipis tadi - akan lebih mungkin untuk tumbuh menjadi gemuk.
"Menganggap diri sebagai orang gemuk meskipun sebetulnya tidak demikian, bisa menyebabkan anak dengan berat badan normal menjadi kelebihan berat badan saat dewasa," kata Koenraad Cuypers, seorang peneliti di NTNU, seperti dilansir dari sciencedaily.com.
Cuypers dan rekan-rekannya di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Praktek Umum di Fakultas Kedokteran NTNU telah melihat data dari Nord-Trøndelag Health Study (HUNT) yang meneliti masalah obesitas dari sudut pandang baru: melihat hubungan antara bobot yang dirasakan dengan bobot sebenarnya, dalam penelitian yang melibatkan remaja dan dewasa muda.
Ada banyak kemungkinan yang berbeda dan kompleks, yang menjelaskan mengapa bila kita berpikir gemuk pada saat remaja - meskipun sebetulnya tidak gemuk - berakibat membuat kita jadi gemuk di kemudian hari. Satu penjelasan mungkin berhubungan dengan stres psikososial, yang dapat dikaitkan dengan kenaikan berat badan sekitar pinggang.
"Penjelasan lain mungkin bahwa orang-orang muda yang melihat diri mereka sebagai orang gemuk sering mengubah kebiasaan makan mereka dengan melewatkan makan, misalnya. Padahal, penelitian telah menunjukkan bahwa meninggalkan sarapan bisa menyebabkan obesitas," kata Cuypers.
Nah, setengah dari peserta dalam penelitian ini masih memiliki bobot normal seperti orang dewasa. Tapi di antara mereka yang kelebihan berat badan, para peneliti menemukan perbedaan yang jelas. Data menunjukkan bahwa 59 persen dari perempuan yang merasa gemuk pada saat remaja menjadi kelebihan berat badan di usia dewasa, yang diukur dengan indeks massa tubuh, atau BMI. Bila lingkar pinggang digunakan sebagai ukuran obesitas, maka persentase remaja yang awalnya menganggap diri mereka gemuk dan menjadi kelebihan berat badan saat dewasa mencapai 78 persen. Sebaliknya, 31 persen dari perempuan yang tidak menganggap diri mereka gemuk selama masa remaja, persentasenya hanya 55 persen.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak perempuan dengan berat badan normal lebih mungkin menilai diri mereka gemuk dibandingkan dengan anak laki-laki. Yakni, sebanyak 22 persen anak perempuan dan sembilan persen anak laki-laki yang menganggap diri mereka gemuk dalam survey pertama HUNT. Jadi, jangan merasa gemuk bila memang tidak gemuk, ya?