Mitos Seputar Infertilitas

Nur Resti Agtadwimawanti

Penulis

Mitos Seputar Infertilitas
Mitos Seputar Infertilitas

Intisari-Online.com - "Fertilitas bisa diartikan sebagai kemampuan istri untuk bisa hamil dan melahirkan bayi dari suami yang tentu saja, mampu menghamilinya," papar dr. Hadi Sjarbaini, Sp.OG, dalam seminar "Bayi Tabung Haruskah Mahal?", Sabtu (20/10), di Jakarta. Sementara, infertilitas berarti boleh dibilang sebagai gangguan kesuburan.Cukup banyak mitos yang beredar mengenai infertilitas ini. Dari istri yang kerap dituding sebagai "biangnya" belum dikaruniai anak, hingga legitimasi suami yang menyatakan dirinya pasti subur. "Data 2003, ketidaksuburan suami-istri mencapai 10-15%," ujar dr. Malvin Emeraldi, Sp.OG.Kisarannya, satu dari 10 pasangan usia subur tidak bisa memperoleh keturunan. Malvin mengatakan, jumlah pasangan usia subur di Indonesia mencapai 7,18 juta. Artinya, sekitar 800ribu pasangan mengalami masalah infertilitas. Angka ini diperkirakan meningkat menimbang semakin banyaknya pasangan yang menikah di usia tak lagi muda atau menunda kehamilan.Nah, kadang istri menjadi pihak yang "disalahkan" ketika keturunan belum diperoleh. Padahal, seperti pemaparan Hadi, faktor penyebab belum dikaruniai anak ini bisa berasal dari suami (40%), istri (40%), kombinasi keduanya (10%), dan faktor lain yang tidak diketahui (10%).Infertilitas ini bisa jadi salah satu problem yang menyebabkan anak tak kunjung hadir. Hadi mengungkapkan, penyebab infertilitas pasangan bisa berasal dari masalah suami (35%) ataupun kelainan tuba & rahim pada istri (35%). Artinya kedua belah pihak memang harus punya alat reproduksi dan keseimbangan hormon reproduksi yang baik. Juga, perlu diketahui, apakah ada riwayat infertilitas dari masing-masing pasangan.Tak kalah santer beredar, bahwa usia muda berarti tidak punya masalah dalam hal fertilitas. Menurut Malvin, pemikiran seperti ini tidaklah benar. Banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuburan seseorang, tidak sekadar faktor umur. Memang, faktor umur punya pengaruh. Semakin tua umur seseorang, semakin kecil kesempatan memiliki anak.Infertilitas sebetulnya juga terkait dengan gaya hidup. "Hindari mengkonsumsi alkohol, rokok, dan kafein karena tidak baik untuk kesehatan reproduksi," ujar Hadi. Selain itu, menghindari lingkungan yang berpotensi memberikan pengaruh buruk juga penting. Misalnya, jauh-jauh dari bahan kimia atau radiasi dan elektromagnetik.