Segera Waspadai Kuman Berevolusi

Nur Resti Agtadwimawanti

Editor

Segera Waspadai Kuman Berevolusi
Segera Waspadai Kuman Berevolusi

Intisari-Online.com- Memerangi kuman yang berevolusi dengan cepat menjadi tantangan besar di Indonesia seiring dengan makin tingginya populasi penduduk. Lihat saja perkiraan Biro Pusat Statistik (BPS): pada 2015, penduduk Indonesia mencapai sekitar 250 juta. “Dampak dari kepadatan penduduk ini, yakni meningkatnya interaksi antar masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung yang tanpa disadari memicu proses transmisi kuman yang terjadi dengan cepat, terutama di area publik,” ungkap Debora Sadrach, Personal Care Director PT Unilever Indonesia dalam acara “Lifebuoy Clini-Shield10: Teknologi Terbaru Dengan Activ Naturol Shield yang Efektif Cegah Penyebaran Kuman”, di Jakarta.

Area publik tersebut, salah satunya adalah rumah sakit. PT Unilever Indonesia menyadari bahwa masyarakat tampaknya belum memahami adanya potensi infeksi nosokomial, yakni infeksi yang terjadi akibat interaksi yang berlangsung di rumah sakit. Padahal, data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2005 menunjukkan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta kematian setiap hari di seluruh dunia. Di seluruh dunia, 10% pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi nosokomial. Sementara di Indonesia, penelitian yang dilakukan di 11 rumah sakit di Jakarta (2004) menunjukkan 9,8% pasien rawat inap menderita infeksi nosokomial. Fakta yang cukup mengejutkan.

Menurut Dr. Robert Imam Sutedja, Ketua Kompartemen Umum dan Humas Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), “Kebiasaan praktisi medis menjaga kebersihan dengan sabun yang benar-benar efektif menghilangkan kuman menjadi sangat penting. Sebab, merekalah yang berhubungan langsung dengan bermacam-macam pasien. Artinya, terkait juga dengan bermacam-macam virus dan kuman.” Tak heran bila kebersihan para praktisi medis menjadi salah satu upaya mencegah penyebaran kuman. Program edukasi dan sosialisasi mengenai kebersihan tangan dengan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) bagi siapa saja yang ada di rumah sakit, terutama petugas medis mesti digiatkan untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi nosokomial.

Costy Pandjaitan, CVRN, SKM, MARS, Ketua Himpunan Perawat Pengendalian Infeksi Indonesia, menambahkan, “Rumah sakit merupakan breeding ground atau tempat berkembang biaknya kuman. Penularan kuman terjadi melalui beberapa cara seperti kontak, baik secara langsung maupun tidak langsung yang terjadi di rumah sakit.”

Untuk itu, Lifebuoy memperkenalkan Lifebuoy Clini-Shield 10 dengan teknologi 'Activ Naturol Shield'. Penemuan terbaru yang merupakan formulasi terbaik dari Lifebuoy ini terbukti 10 kali lebih baik untuk perlindungan dari kuman. Clini-shield 10 telah diuji dan divalidasi pada berbagai laboratorium internasional, serta terakreditasi dan telah didukung oleh British Skin Foundation (BSF).

Penemu teknologi Activ Naturol Shield (ANS), Dr. Amit Chakrabortty, Unilever Global Head Research on Hygiene and Water, menjelaskan, “ANS merupakan kombinasi dari zat alami yang jika dikombinasikan dengan teknologi terbaik dalam sabun pembersih menghasilkan sepuluh kali perlindungan yang lebih baik terhadap kuman penyakit.” Lifebuoy Clini-Shield10 ini memiliki empat keunggulan dibandingkan dengan sabun lain, yaitu lebih cepat dan lebih banyak dalam mengurangi kuman, terbukti mengurangi kuman di kulit setelah mencuci tangan, perlindungan lebih lama dalam mencegah pertumbuhan kuman kembali, dan lebih lembut dalam merawat kulit sehari-hari.