Intisari-Online.com - Setelah jatuhnya Asteroid di Rusia, yang menghancurkan kaca-kaca bangunan dan menyebabkan sekitar 1.000 orang terluka, umat manusia mulai merasa waswas akan terjadinya kejadian serupa.
Untungnya, Philip Lubin dan Gary Hughes, para peneliti dari California Polytechnic State University, telah bekerja keras untuk membuat suatu konsep yang mereka sebut Directed Energy Solar Targeting of Asteroids and Exploration, atau disingkat DE-STAR.
Sistem yang mengorbit di angkasa dan memanfaatkan tenaga surya untuk menghasilkan sinar laser yang kuat ini mampu membuat ledakan energi yang dapat menguapkan dan menghancurkan Asteroid atau setidaknya menjauhkannya dari Bumi.
Lubin dan Hugs masih memperhitungkan suatu jarak yang diperlukan dan kemampuan untuk menciptakan suatu benda dengan ukuran yang berbeda. Dari suatu konsep berukuran komputer menjadi suatu yang memiliki diameter hingga 6 mil (sekitar 9,6 kilometer). Maklum, ukuran yang besar akan membantu untuk mengatasi Asteroid yang berukuran besar.
“Sebagai contoh, DE-STAR 2, dengan diamater 100 meter atau setara ukuran International Space Station, dapat mulai menyenggol komet atau Asteroid keluar dari orbit,” ujar Hugs. Akan tetapi, DE-Star 4, dengan diameter 10 kilometer atau 100 kali lebih besar dari International Space Station, dapat mengirimkan 1,4 megaton energi per hari pada sasarannya. Atau dengan kata lain dapat melenyapkan Asteroid berukuran 500 meter dalam sehari.
Kabar baiknya, para peneliti terlah siap dengan berbagai alat untuk mulai membangun DE-STAR. “Semua sistem yang diperlukan telah tersedia saat ini. Tantangan hanya ada pada skalanya,” tutur Hugs. (Discovery News)