Intisari-Online.com - Dimasukkannya airsoft gun dalam Peraturan Kapolri No 8 Tahun 2012 tentang Izin Senjata Api Olahraga menimbulkan masalah tersendiri. “Ini bukan senjata; ini mainan,” papar Mohamad Nizam Fariszki (Ibam), pemerhati airsoft sekaligus editor Reload, majalah khusus airsoft.
Penyebutan unit airsoft sebagai “senjata” ditolak mentah-mentah oleh para airsoft gunner. Definisi senjata yang merupakan alat melumpuhkan jelas berseberangan dengan fungsi airsoft gun sebagai sarana permaian. “Jika ada benda seperti airsoft yang dapat melumpuhkan, bisa dipastikan benda tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai airsoft,” Ibam menegaskan.
Hal itu yang sedang dibela mati-matian seluruh komunitas airsoft gun di Indonesia ini. Walaupun belum final, tapi sudah ada beberapa “perjanjian” untuk menghindarkan kesalahpahaman. Salah satunya adalah membubuhi warna oranye di ujung laras airsoft gun sebagai pembeda dengan senjata sungguhan.
Kejadian penodongan dengan “senjata api mainan” tak pelak membuat pehobi airsoft gun merasa tersudutkan. Penembakan halte bus Transjakarta di Jakarta atau penembakan di Banjarmasin beberapa waktu lalu, misalnya, kerap disebutkan “menggunakan airsoft gun”.
Menurut Ibam, semua itu tidak mungkin dilakukan dengan unit airsoft gun. “Saya bisa memastikan bahwa itu dilakukan dengan airgun,” tegas Ibam. Airsoft gun, lanjut Ibam, tidak akan membuat kaca pecah, juga tidak akan mencederai separah korban Banjarmasin. “Paling bentol berwarna merah,” papar Ibam menerangkan akibat tertembak unit airsoft gun.
Tampilan luar airsoft gun dan airgun memang sekilas sama. Namun kemampuan melumpuhkan yang dimiliki airgun jelas berbahaya. Berikut perbedaannya:
Airsoft Gun
Proyektil: Bola plastik berdiameter 6 mm, biasa disebut BB.
Gas pendorong: Green gas (78% propane tak berbau campur minyak silikon) bertekanan 8-12 bar.
Kecepatan proyektil: kurang lebih 450 fps
Kekuatan tumbukan proyektil dengan target: kurang dari 2 joule.
Airgun
Proyektil: pellet/mimis (peluru senapan angin) metal berdiameter 4,5 mm. Ada juga proyektil berbentuk bola metal seperti gotri berdiameter 4,5 mm-6 mm.
Gas pendorong: Gas CO2 bertekanan 22 bar.
Kecepatan proyektil: 600-1.000 fps
Kekuatan tumbukan proyektil dengan target: di atas 2 joule.