Intisari-Online.com - Penemuan mengejutkan berhasil ditemukan oleh peneliti asal Belanda, Mannis van Oven. Secara garis besar, temuan itu menjelaskan bahwa Suku Nias mempunyai hubungan kekerabatan yang begitu dekat dengan penduduk Taiwan kuno.
Penelitian van Oven ini pada awalnya didasari oleh tesis H.I.T. Bijlmer dalam jurnal Genetica yang berangka tahun 1943. Jurnal itu menyebutkan bahwa mayoritas masyarakat Nias bergolongan darah O, golongan darah, yang menurut van Oven, berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat etnis lain yang menempati sebagian besar Asia Tenggara.
Rasa penasaran itu akhirnya menggiring van Oven untuk melakukan penelusuran darah masyarakat Nias. Sebanyak 407 sampel darah dikumpulkan, terdiri atas Nias bagian selatan dan Nias bagian Utara. Setelah terkumpul, sampel darah itu akhirnya dikirim ke Jerman untuk dilakukan ekstraksi asam dioksiribonukleat alias DNA. Selanjutnya dibawa ke Rotterdam untuk dianalisis.
Dari penelitian yang dilakukan hampir 10 tahun tersebut, akhirnya ditemukan bahwa DNA orang Nias sangat miskin variasi. Hanya ada dua kromosom saja yang terlihat yaitu O-M119 dan O-M110. Menurut van Oven, dua kromoson ini hanya ditemukan di DNA masyarakat Austronesia yang merupakan bangsa asli Taiwan.
Selain bukti kromosom yang ada dalam DNA, bukti linguistik juga menunjukkan bahwa orang Nias sangat dekat dengan masyarakat Taiwan. Li Niha, yang merupakan bahasa asli Nias, adalah rumpun bahasa Ausronesia. Pohon kekerabatan menunjukkan, Li Niha sangat dekat dengan akar bahasa Austronesia. (Majalah TEMPO)