Cara Atasi Kemandulan pada Pria

intisari-online
,
J.B. Satrio Nugroho

Tim Redaksi

Atasi Infertilitas  Pada Pria
Atasi Infertilitas Pada Pria

Intisari-Online.com -Banyak metode terapi dikembangkan untuk membantu pria dengan infertilitas supaya bisa mendapatkan keturunan. Pasien infertile karena varikolel dapat diterapi dengan obat-obatan maupun dengan operasi bedah mikro (microligation).

(Polusi Udara dan Gas Buang Kendaraan Bermotor Tingkatkan Risiko Kemandulan)

Untuk kasus azoosperma (air mani tidak mengandung sperma), penyebabnya ada dua, yaitu tersumbatnya saluran reproduksi (azoosperma obstruksi) dan kegagalan testis memproduksi spermatozoa (azoospermia non-obstruksi).

Menurut dr. Ponco Birowo, SpU, PhD, SpU dari RS Asri, kondisi azoospermia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu pre-testicular azoospermia, testicular azoospermia, dan post-testicular azoospermia. Pre-testicular azoospermiaberarti ada hal yang terganggu sehingga testis tidak menghasilkan sperma. Gangguan itu seperti penurunan aktivitas fungsional kelenjar kelamin disertai tidak normalnya pertumbuhan dan perkembangan seksual. Nama ilmiah kondisi ini adalah hipogonadisme.

(Tips Menghadapi Kemandulan dengan Positif)

Sedangkan testicular azoospermia, berarti kondisi testis yang tidak normal sehingga sedikit memproduksi sperma, dan spermanya tidak normal. Untuk pria dengan kondisi ini perlu dilakukan evaluasi kromosomnya.

Pada post-testicular azoospermia, kesalahan bukan pada testis. Testis memproduksi sperma dengan baik, tapi ada yang salah pada saluran kelamin. Misalnya, ada sumbatan atau infeksi pada saluran kelamin. Vasektomi adalah contoh sumbatan post-testicular azoospermia yang disengaja, untuk mencegah sperma keluar dan membuahi sel telur.

Untuk mengecek ada tidaknya sperma, bisa dilakukan dengan teknik penyedotan daerah epididimis, yaitu struktur melengkung di belakang testis, tempat sperma matang disimpan. Teknik ini dinamakan Precutaneous Epididymal Sperm Aspiration (PESA). Ada juga teknik Testicular Sperm Extraction (TESE), yaitu dengan pembedahan mikro untuk mengambil jaringan testis. Jangan khawatir, karena tindakan ini sama sekali tidak mengakibatkan gangguan pada fungsi seksual.

Artikel Terkait