Intisari-Online.com – Penelitian terbaru menemukan bahwa ketika tingkat estrogen turun, yang terjadi seiring bertambahnya usia, pria mengalami beberapa konsekuensi seperti kehilangan massa tulang, memiliki lebih banyak lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka serta mengalami penurunan libido.
“Fungsi estrogen pada pria sebagian besar diabaikan,” kata peneliti Dr. Joel Finkelstein, seorang ahli endokrinologi di Massachusetts General Hospital, Boston. Sampai saat ini, penelitian tentang hormon pada pria terutama terbatas pada defisiensi estrogen pada pengeroposan tulang.
Pria membuat estrogen dari testosteron. Jadi, ketika usia pria dan kadar testosteron mengalami penurunan, pria juga mengalami penurunan kadar esterogen yang beredar dalam darah mereka.
Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa ketika tingkat estrogen turun, pria mengalami beberapa konsekuensi yang sama seperti yang dialami wanita setelah menopause, yaitu kehilangan massa tulang, penurunan libido, dan memiliki lebih banyak lemak di sekitar bagian tengah tubuh mereka.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mengamati 400 pria berusia 20 – 50 tahun yang sehat dan memiliki kadar testosteron normal. Para peneliti memberikan semua responden suntikan obat yang mengurangi produksi hormon seks laki-laki normal ke tingkat khas laki-laki sebelum pubertas.
Selanjutnya, para peneliti memberi 198 orang salah satu dari empat tingkat dosis gel testosteron, yang dioleskan pada kulit mereka setiap hari selama 16 minggu. dua ratus dua pria lainnya menggunakan dosis serupa gel testosteron selama 16 minggu, dan juga mengonsumsi obat yang dirancang untuk memblokir perubahan testosteron menjadi estrogen.
Para peneliti ingin mengetahui bahwan perubahan lemak tubuh pria, massa otot, kekuatan dan fungsi seksual adalah karena penurunan testosteron, estrogen, atau kedua hormon itu. Mereka juga ingin menentukan kadar testosteron di mana efek fisiologis terjadi.
Perubahan massa otot pria, ukuran, dan kekuatannya, sebagian besar terkait dengan rendahnya tingkat testosteron, tapi itu menurun pada testosteron dan estrogen yang dikaitkan dengan berkurangnya gairah seks dan fungsi ereksi.
Kadar testosteron normal pada pria dianggap sekitar 300 – 900 nanogram per desiliter. Hasi penelitian ini menunjukkan bahwa pria dengan sedikit penurunan dalam testosteron dari kisaran normal, yaitu antara 300 dan 500 ng/dl, cenderung gairah seksnya berkurang.
Jika kadarnya di bawah 300 ng/dl, seorang pria mungkin mulai menumpuk lemak, dan ketika testosteron di bawah 200 ng/dl, seorang pria bisa mengalami penurunan massa otot dan kekuatannya.
Namun, kekurangan dari penelitian ini adalah peneliti menggunakan hasil rata-rata untuk mengukur hasil pengobatan pada peserta, sehingga dokter perlu berhati-hati untuk menerapkannya pada tiap individu. (LiveScience)