Intisari-Online.com – Pria yang makan wortel dapat mengalami peningkatan kuantitas dan kualitas sperma hingga delapan persen.
Pria sekarang mungkin lebih cenderung mendengarkan nasihat kuno ibu, makanlah buah-buahan dan sayuran. Mengonsumsi buah dan sayuran berwarna kuning dan oranye, khusunya wortel, ditemukan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma hingga delapan persen. Demikian menurut sebuah penelitian baru-baru ini.
Di negara barat, ada bukti yang berkembang bahwa jumlah sperma rata-rata telah menurun lebih dari setengah sepanjang tahun. Racun lingkungan dan perubahan fisiologis dalam tubuh dikaitkan dengan ponsel di saku, dan estrogen dalam susu atau air berspekulasi menjadi penyebab yang mendasari penurunan kinerja sperma.
Rahmat Centola, konsultan bank sperma dan presiden terpilih dari Society for Male Reproduction and Urology, telah menyaksikan penurunan signifikan secara statistik pada volume semen, jumlah sperma, dan motilitas sperma selama bertahun-tahun.
“Usia sperma tidak berubah, namun menurun dikaitkan dengan usia,” jelasnya saat ia mendata donor sperma delapan tahun terakhir di Boston. Apapun yang mungkin menjadi penyebab jumlah sperma, pria berpotensi meningkatkan kinerja dengan beralih ke perawatan alami lagi.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Fertility and Sterility, peneliti dari Harvard University mengevaluasi efek diet yang mengandung berbagai buah-buahan dan sayuran akan memiliki sperma sehat 200 lebih banyak, pada pria usia kuliah.
Para peserta yang mengonsumsi ubi jalar dan melon ditemukan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma, namun yang mengonsumsi wortel menghasilkan lebih baik secara keseluruhan. Kinerja sperma terdongkrak hingga 6,5 sampai 8 persen, demikian menurut para peneliti.
Asupan karotenoid dikaitkan dengan motilitas sperma yang lebih tinggi, dan dalam kasus likopen, morfologi sperma yang lebih baik.
Kualitas sperma yang meningkat karena karotenoid wortel, senyawa kimia yang bertanggung jawab memberikan warna pada wortel. Tubuh manusia mengubah karotenoid, meningkatkan antioksidan seperti dalam vitamin A, yang membantu menjaga sperma yang sehat dan menetralisir radikal bebas. Vitamin A juga ditemukan pada brokoli, ubi jalar, dan havermut.
Diet karotenoid mungkin memiliki dampak positif pada kualitas air mani, demikian kesimpulan para penliti.
Pria yang makan buah dan sayuran, terutama tomat merah, memliki lebih sedikit sperma berbentuk tidak normal karena adanya likopen, senyawa kimia anti-kanker. Tomat berkontribusi 8–10 persen lebih “normal” sperma, yang bisa membuat perbedaan yang signifikan pada pasangan yang sedang berusaha hamil.
Dalam penelitian lain, peneliti menemukan diet tinggi lemak jenuh, seperit daging, bisa menurunkan jumlah sperma. Asupan daging olahan menurunkan kualitas seperma, sementara ikan meningkatkan kualitas sperma. Pria yang mengonsumsi ikan dan buah-buahan segara dan sayuran lebih mungkin memiliki sperma sehat dibandingkan rekan-rekannya.