Tips Pendidikan Seks Bagi Anak

Birgitta Ajeng

Editor

Tips Pendidikan Seks Bagi Anak
Tips Pendidikan Seks Bagi Anak

Intisari-Online.com -Pertanyaan soal asal usul adik pasti acap kali dialami para ibu yang sedang hamil atau saat bayi keduanya dilahirkan. Mendapat pertanyaan seperti itu kita tak perlu panik tapi tidak pula harus berbohong.Pertanyaan yang ada hubungannya dengan seks itu tentu cerminan dari rasa ingin tahu anak. Pada usia 2,5 tahun, anak sebenarnya sudah bisa diberikan penjelasan mengenai pendidikan seks. Ada 8 hal yang mesti diperhatikan untuk memberi pendidikan seks bagi si kecil, yaitu:1. Jawaban pertanyaan seputar pendidikan seks sebaiknya diberikan oleh orang tua, agar bisa saling melengkapi.2. Berikan informasi cukup yang benar ingin diketahui anak. Informasi yang diberikan melebihi atau kurang dari yang ingin diketahui justru akan membuat anak bingung dan tidak bisa menyaring informasi yang benar diperlukan.3. Jadilah orang tua sebagai tempat untuk bertanya, jangan sampai anak memperoleh informasi dari luar yang mungkin malah meyesatkan.4. Jawablah pertanyaan sesegera mungkin begitu diajukan. Hal ini akan membangun pemahaman anak setahap demi setahap.5. Jawablah pertanyaan secara jujur. Di sini rasa ingin tahu akan terpuaskan dan akan membangun rasa percaya diri anak.6. Istilah sehari-hari (umum dan dikenal selama ini) yang dipakai orang tua untuk pendidikan seks tidak selalu salah. Namun orang tua hendaknya juga mengenal istilah yang dipakai mereka mengingat kebanyakan anak memperoleh perbendaharaan kata melalui:- ciptaan mereka sendiri- dari ayah-ibunya yang telah menjawab pertanyaan mereka- dari lingkungan teman-temannya- dari orang tua yang mengajarkan anak istilah yang tepat / ilmiahNamun masyarakat modern saat ini lebih memilih istilah yang bersifat ilmiah dan benar. Manfaat yang diperoleh adalah anak menjadi terbiasa/tidak asing lagi.7. Jika tidak dapat menjelaskan/tidak tahu jawabannya, katakan secara jujur agar anak percaya pada kita. Sebagai solusinya bersama anak, carilah di atas buku atau kamus. Atau konsultasikan pada pakarnya.8. Sebaiknya tidak menanggapi pertanyaan anak secara emosional. Cobalah menyelami pandangan anak mengapa ia bertanya seperti itu. Dengan demikian kita akan lebih terlibat dalam rasa ingin tahu anak.--Tulisan ini dimuat di Kumpulan Artikel Psikologi Anak 3, Majalah Intisari, pada Juli 2004 dengan judul asli, "Ma, Dari Mana Datangnya Adik?"