Intisari-Online.com -Dalam sejarah Maroko, nama Sultan Moulay Ismail tidak bisa dilewatkan begitu saja. Sang Sultan memerintah Kesultanan Maroko dalam rentang tahun 1672 hingga 1727.
Moulay Ismailjuga terkenal dengan sosok pria perkasa sekaligus ayah dari ribuan anak.
(Baca juga:Yana Zein Meninggal Dunia: Inilah 3 Zat Penyebab Kanker Payudara yang Wajib Dihindari)
Guinnes Book of Records mencatat, Moulay memiliki 888 anak. Tapi berbeda dengan catatan seorang diplomat asal Perancis, Dominique Busnot.
Dalam catatannya, Busnot yang pernah berkunjung ke Maroko ketika Moulay masih berkuasa, mengatakan, sang sultan memiliki 1.171 anak. Kunjungan Busnot terjadi pada 1704.
Beragam spekulasi terus muncul seputar apa rahasia yang menjadikan sang sultan begitu perkasa, sampai akhirnya sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE mengungkapnya.
Elisabeth Oberzaucher, seorang antropolog, melakukan pemodelan komputer untuk menjawab pernyataan itu. Oberzoucher memasukkan beberapa faktor dalam pemodelan tersebut, termasuk kualitas sperma dan siklus menstruasi perempuan yang menjadi pasangan seksualnya.
Dari riset diperoleh, Sultan harus bersetubuh antara 0,83-1,43 dalam sehari, atau anggaplah sekali sehari, selama 32 tahun tanpa "libur". Lalu berapa jumlah perempuan yang dibutuhkan? Sultan sebelumnya dikatakan memiliki 4 istri dan 500 selir.
Namun, menurut riset ini, selain istrinya, yang dibutuhkan Sultan bukan 500 selir, melainkan 65-110 harem.
"Kami sudah sekonservatif mungkin dalam perhitungan dan Moulay masih dapat meraih jumlah anak itu," kata Oberzaucher seperti dirilis LiveScience.
Rentang waktu yang cukup lama untuk berkuasa membuat Moulay bebas untuk berhubungan seksual dengan siapa saja.
(Baca juga:Tupolev, Hantu Maut dari Rusia yang Pernah Bikin Australia Gentar Hadapi Indonesia)
Namun, ia tak segan untuk menghukum perempuan yang tak setia kepadanya. Moulay dilaporkan mencekik sendiri, memotong payudara, ataupun menarik gigi ke luar para perempuan yang tak setia.
Selain perkasa, Moulay juga dilaporkan sebagai pemimpin yang juga haus darah. Ia dilaporkan memajang kepala 400-1.000 musuhnya di kota Fez pada awal kekuasaannya, dan selama 55 tahun kekuasaannya membunuh 30.000 orang.