Kenapa Kita Harus Telungkupkan Ponsel Saat Ngobrol?

intisari-online
,
Novani Nugrahani

Tim Redaksi

Ayo, Telungkupkan Ponsel Saat Ngobrol
Ayo, Telungkupkan Ponsel Saat Ngobrol

Intisari-Online.com - Coba ingat-ingat, saat Anda sedang makan siang bersama kawan-kawan Anda, bagaimana cara Anda meletakkan telepon seluler milik Anda di atas meja? Apakah Anda meletakkannya dengan layar menghadap ke atas ataukah ke bawah? Ternyata pilihan perilaku sederhana ini mempunyai makna yang tak sederhana.

(Tujuh Mitos Keliru Soal Mengisi Baterai Ponsel)

Menurut artikel dalam situs thenextweb.com, ada dua kategori pengguna ponsel, yakni yang meletakkan ponselnya dengan layar menghadap ke atas dan mereka yang menaruhnya dengan layar menghadap ke bawah.Ternyata, cara kita meletakkan ponsel di atas meja berkaitan dengan seberapa besar komitmen kita untuk berada di saat ini bersama orang lain di dunia nyata, baik secara fisik maupun mental.

Ketika kita sedang berkumpul dengan kawan-kawan dekat, hampir pasti kita akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh perkataan dalam obrolan dengan mereka. Namun, ketika kita bersama dengan beberapa orang yang kita anggap obrolannya kurang menarik, hampir pasti secara otomatis kita mulai bermain dengan ponsel masing-masing untuk menemukan hal lain yang lebih menyenangkan.

(10 Ponsel Termahal di Dunia, Harganya Mencapai Rp1,2 Triliun)

Di dunia nyata, pada situasi tertentu kita diharuskan untuk memprioritaskan dan menghargai orang-orang yang sedang hadir bersama kita. Namun, dengan munculnya teknologi ponsel pintar, mengapa perhatian kita terhadap orang-orang itu jadi mudah teralihkan? Jawabnya adalah karena di dunia maya kita mempunyai pilihan untuk melakukan hanya sesuatu yang ingin kita lakukan. Tak ada keharusan di dalamnya. Menurut penelitian, perilaku yang orang tampilkan di dunia maya lebih berdasar pada faktorself-gratification, yakni hal-hal yang bisa menyenangkan diri kita sendiri. Coba pikirkan, kapankah Anda terakhir melakukan sesuatu di dunia maya karena Anda merasa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan? Sangat jarang tentunya.

Di dunia nyata, aturan serupa tidak berlaku. Kita “harus” berperilaku sopan. Kita “harus” berpura-pura menyimak meskipun sebenarnya kita tak tertarik. Di dunia nyata ternyata banyak hal yang kita lakukan karena sebuah keharusan, bukan merupakan pilihan seperti yang lebih sering terjadi di dunia maya.

Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang selama 5 menit tanpa orang tersebut melepaskan matanya dari layar ponsel yang digenggamnya? Fenomena itu kini lazim terjadi.

Untuk menjalin hubungan sosial yang lebih dalam dari sekadar bertegur sapa di Facebook saja, kita perlu menjadi orang yang mau meletakkan ponselnya dengan layar menghadap ke bawah. Mengapa demikian? Dengan meletakkan ponsel Anda dengan layar menghadap ke bawah, secara tidak langsung kita telah meredam distraksi sekaligus meredam kebutuhanself-gratification. Ya, orang yang meletakkan ponsel dengan layar menghadap ke atas cenderung lebih mudah terdistraksi oleh hal lain yang lebih menarik ketimbang kawan-kawan yang duduk bersamanya saat itu. Karena saat ngobrol makan siang itu dunia nyata, alangkah baiknya kita mengubah perilaku dengan menelungkupkan ponsel.

Sederhana saja, saat kita sedang berbicara ataupun berkumpul bersama beberapa kawan, kita juga ingin dihargai dengan mendapat perhatian penuh dari lawan bicara, bukan?

Artikel Terkait