Intisari-Online.com - Banyak anak berimajinasi menjadi astronaut, politisi, atau bahkan superhero. Namun orang dewasa cenderung mengalami kesulitan untuk mengingat kejadian di masa lalu. Sebuah penelitian di Universitas Harvard mengungkapkan bahwa kemampuan orang dewasa untuk membuat skenario imajinasi berkaitan erat dengan kemampuan mereka dalam mengingat kejadian di masa lalu secara detail.
Berdasarkan penelitian tersebut, ingatan episodik, yaitu gambaran-gambaran memori pengalaman masa lalu kita, “memungkinkan seseorang untuk memproyeksikan dirinya baik di masa lalu maupun di masa mendatang”
Untuk menciptakan sebuah imajinasi, seseorang harus dapat membayangkan pengalaman di masa lalu secara detail, mengekstrak variasi detailnya, dan menyatukannya untuk menciptakan sebuah imajinasi. Proses tersebut dinamakan the constructive-episodic-simulation (simulasi konstruksi episodik).
Psikolog Harvard, Donna Rose Addis, Alana Wong, dan Daniel Schacter, membuat penelitian yang mendukung hipotesis tersebut . Mereka menggunakan metode wawancara autobiografi. Para responden yang berusia remaja maupun dewasa merespons panduan kata yang diberikan secara acak dengan sebuah imajinasi di masa lalu dan masa mendatang.
Dibandingkan dengan kemampuan responden remaja, peneliti menemukan bahwa responden dewasa memperlihatkan penurunan yang signifikan dalam hal penggunaan detail ingatan episodik untuk menggambarkan kejadian masa lampau dan mengimajinasi kejadian di masa mendatang.
Hasil dari penelitian ini diterbitkan dalam Jurnal The Association for Psychological Science.