Intisari-Online.com - Jika selama ini Anda, terutama kaum perempuan merasa senang saat berbelanja, tampaknya hal yang sama tidak berlaku kala kita pergi berbelanja pakaian renang. Menurut hasil sebuah penelitian, rupanya aktivitas berbelanja pakaian renang bisa merusak suasana hati wanita.
Penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Psikologi di Flinders University, Australia, mendapati bahwa terdapat hubungan antara aktivitas mencoba dan berbelanja pakaian renang dengan memburuknya suasana hati kaum perempuan. Mengapa demikian? Ternyata saat kita mencoba pakaian renang di ruang ganti dan melihat refleksi diri kita sendiri dalam balutan baju renang dapat meningkatkan kadar self-objectification pada diri seseorang.
Istilah self-objectification sendiri adalah istilah yang lazim digunakan dalam dunia psikologi untuk menjelaskan perilaku seseorang yang cenderung lebih memikirkan pendapat orang lain terhadap dirinya dan mengabaikan pendapatnya sendiri. “Self-objectification mempunyai berbagai konsekuensi negatif seperti perasaan selalu khawatir dengan bagaimana cara kita melihat, mempersepsi dan mengapresiasi tubuh kita sendiri. Hal ini juga bisa berkaitan dengan gangguan-gangguan psikologis seperti gangguan makan serta depresi,” ujar Marika Tiggemann, salah satu psikolog yang tergabung dalam tim peneliti.
Penelitian ini melibatkan 120 mahasiswi yang belum lulus kuliah untuk diberi tugas membaca skenario lalu membayangkan diri mereka sendiri sesudahnya. Setelah itu, peserta penelitian mengisi kuesioner yang telah dirancang dapat mengukur suasana hati serta perasaan mereka terhadap tubuh mereka sendiri.
Dalam skenario pertama, peserta penelitian diminta membayangkan diri mereka sendiri saat mencoba pakaian renang di dalam ruang ganti. Selanjutnya, pada skenario kedua, mereka diminta membayangkan diri mereka sendiri mengenakan pakaian renang sambil berjalan di pantai. Dalam skenario selanjutnya, peserta penelitian diminta untuk melakukan tugas yang serupa, hanya saja mereka diminta membayangkan diri mereka dalam balutan celana jin.
Hasilnya, aktivitas membayangkan diri sendiri sedang mengenakan pakaian renang terbukti cenderung membuat perempuan merasa buruk terhadap bentuk tubuh mereka dibandingkan jika mereka membayangkan diri mereka dalam balutan celana jin. Hasil lain yang juga mengejutkan, kaum perempuan tak hanya merasa bentuk tubuh mereka buruk saat mengenakan baju renang di area publik seperti pantai, tetapi juga saat mereka sendirian di dalam kamar ganti. Menurut Tiggemann, hal ini membuktikan bahwa proses self-objectification merupakan sebuah proses yang bersifat internal.
“Kehadiran fisik orang lain sebagai pengamat tidak dibutuhkan dalam proses ini. Selain itu, ruang ganti pakaian di sebuah pusat perbelanjaan memang cenderung mempunyai fitur yang mendukung terjadinya self-objectification, misalnya cermin yang besar dan pencahayaan yang sangat terang,” jelas Tiggemann kepada Huffington Post.
Lalu, bagaimana cara kita untuk menghindari terjadinya self-objectification ini? Tiggemann menyarankan kaum wanita untuk tak usah berlama-lama mematut diri di depan cermin, tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan lebih memfokuskan diri pada fungsi dan kesehatan tubuh. Tak semata pada penampilan saja.