Mendongeng, Stimulasi untuk Anak Usia Dini

K. Tatik Wardayati

Editor

Mendongeng, Stimulasi untuk Anak Usia Dini
Mendongeng, Stimulasi untuk Anak Usia Dini

Intisari-Online.com – Masa emas adalah masa usia anak antara 0 – 5 tahun. Nah, para ibu tentunya ingin yang terbaik untuk anak pada periode emas tersebut. Beberapa merasa telah melakukan yang terbaik untuk kecerdasan anak. Dua faktor teratas yang paling penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak adalah pemenuhan nutrisi dan stimulasi dari lingkungan.

Pemenuhan nutrisi berupa makanan bergizi termasuk susu, vitamin, dan suplemen. Stimulasi yang diberikan kepada anak antara lain, memasukkan ke sekolah untuk anak usia dini, kursus tambahan, serta melalui permainan edukatif.

Mereka yang memasukkan anaknya di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), berharap anaknya pada masa pra-sekolah tersebut dapat memperoleh bekal ketika memasuki sekolah nantinya. Untuk itulah diharapkan tenaga pengajar PAUD dapat meningkatkan kualitasnya. Peningkatan kualitas tenaga pengajar PAUD dapat dilakukan melalui pelatihan mendongeng dan pelatihan karakter anak.

Dari mendongeng, anak diharapkan dapat berperilaku baik, sehat, patuh, jujur, serta tidak melakukan kekerasan. Mendongeng juga merupakan sarana pendidikan moral, menerapkan nilai budaya, seperti budaya bersih, budaya antri, cinta Tanah Air, cinta orangtua, dan cinta lingkungan, serta cinta dunianya sendiri.

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, dirjenPendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud RI, memberikan kiat agar mendongeng menarik perhatian anak, yaitu dengan bernyanyi sesuai tematik. Misalnya, untuk mengenalkan gejala alam pada anak dengan menyanyikan lagu Tik Tik Bunyi Hujan, untuk mengenalkan angka pada anak dengan lagu Satu Satu Aku Sayang Ibu, 1 2 3 4 5 6 7 8 Siapa Rajin Ke Sekolah, atau mengenalkan bagian tubuh dengan nyanyian Kepala Pundak Lutut Kaki.

Ayo, masih pada ingat dengan lagu-lagu masa kecil kita? (*)