Intisari-Online.com – Psikologi kesehatan memiliki misi ganda, yaitu untuk membantu mencegah penyakit mental dan fisik serta mendorong hidup sehat. Psikolog kesehatan berurusan dengan berbagai macam isu yang mendasari penyakit fisik dan penyakit kronis. Menurut Maureen Lyon, Ph.D, psikolog kesehatan klinis dan profesor asosiasi penelitian di pediatri di George Washington University, psikolog kesehatan menggunakan pengetahuan mereka untuk meningkatkan kualitas hidup individu.
Kehidupan yang serba cepat dan meningkatnya ketergantungan pada teknologi sering menyebabkan terputusnya hubungan, stres, dan kurang tidur, yang semuanya mendatangkan malapetaka pada kesehatan kita.
Nah, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita ambil untuk memulai hidup sehat.
- Bernapas dalam-dalam. Ingin melakukan sesuatu dalam lima menit berikutnya yang akan mengubah hidup kita? Bernapaslah dalam-dalam. Secara tidak sadar, kita menghirup ke dada kita. Caranya kita harus bernapas dengan pernapasan diafragma secara lambat, bernapas dalam-dalam dengan perut. Ini merupakan alat penting dalam manajemen stres dan dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
- Berikan dan dapatkan pelukan.Penelitian menunjukkan memeluk akan membuat Anda hidup lebih lama. Manusia membutuhkan sentuhan. Ini akan menenangkan dan menyejukkan. Pelukan akan menyurutkan sistem gairah reaktif yang bisa diaktifkan ketika kita merasa terancam dengan cara apapun apalagi dalam situasi stres. Pelukan bukan hanya dari manusia, bahkan binatang peliharaan kita.
- Berhati-hati. Agar bisa lebih berhati-hati, perhatikan dialog batin kita. Jika kita dapat belajar menjadi sadar pikiran dan berpikir lebih objektif, maka dapat memiliki dampak positif pada perilaku dan kehidupan Anda.
- Hentikan bicara kejam.Belajarlah untuk menjadi lebih mandiri dan welas asih. Kita tidak boleh menjadi kejam terhadap diri sendiri, menghakimi, menyerang diri sendiri. Itu berarti tidak menunjukkan berapa banyak uang yang kita miliki, rumah kita sendiri atau pekerjaan kita. Berpikir negatif tentang orang lain merupakan salah satu faktor depresi dan kecemasan. Depresi sering berbalik dengan marah ke diri sendiri. Pelabelan dan memanggil diri kita bodoh, misalnya, berdampak negatif pada kehidupan kita. (psychcentral)
- bersambung -