Mau Gaji Tinggi, Eh Malah Depresi

Ade Sulaeman

Editor

Mau Gaji Tinggi, Eh Malah Depresi
Mau Gaji Tinggi, Eh Malah Depresi

Intisari-Online.com - Banyak hal penyebab depresi. Namun, menurut Nation Institute of Mental Health, kebanyakan disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik, biologis, lingkungan, dan psikologis. Kondisi genetis terjadi karena ada beberapa gejala depresi yang diwariskan dalam suatu keluarga. Untuk kondisi biologis, dapat dilihat adanya perubahan bagian-bagian otak tertentu pada penderita depresi.

Sedangkan faktor lingkungan dan psikologi dapat berupa trauma, kehilangan seseorang yang dicintai, menjalin hubungan yang bermasalah atau tuntutan pekerjaan yang berat. Faktor lingkungan juga dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Carolyn E. Cutrona, Gail Wallace, dan Kristin A. Wesner dari Iowa State University.

Dalam jurnal Neighborhood Characteristics and Depression An Examination of Stress Processes ketiganya menunjukkan bahwa sebuah lingkungan perumahan yang berkualitas rendah, sumber daya yang minim, serta kondisi yang tidak aman dapat memicu depresi. Meski pada individu-individu tertentu yang memiliki ketahanan menghadapi stressor tersebut, dampak tersebut tidak terjadi.

Sedangkan Nathanael E. J. Sumampouw, psikolog klinis dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa hubungan antara tuntutan (dari dalam maupun luar diri) dan ketersediaan sumber daya (baik yang nyata maupun yang dipersepsikan) yang tidak seimbang bisa memunculkan depresi.

“Misalnya seorang pegawai yang ingin memilki gaji dengan besaran tertentu namun sumber daya (baca: kemampuan) dirinya belum mampu memenuhi tuntutan tersebut, maka sangat mungkin dia mengalami depresi,” Nael, sapaan Nathanael, memberi contoh.