Tips Atasi Temper Tantrum Anak

K. Tatik Wardayati

Penulis

Tips Atasi Temper Tantrum Anak
Tips Atasi Temper Tantrum Anak

Intisari-Online.com – Cara terbaik menanggapi temper tantrum pada balita adalah dengan mengabaikannya. Ketika si anak sudah tenang, kita bisa mengatakan padanya, “Mengamuk tidak akan mendapatkan perhatian saya. Jika ingin mengatakan sesuatu, gunakan kata-kata.”

Ingatlah, kemampuan kita sebagai orangtua untuk tetap tenang dan terkendali akan membantu anak merasa aman. Jika kita kehilangan kendali atau menyerah pada tuntutan anak, ini hanya akan mengajarkan anak bahwa mengamuk cukup efektif untuk mendapatkan keinginannya.

Jika anak semakin mengamuk, redakan situasi dan gunakan time out seperti yang disarankan oleh Mayo Clinic berikut ini.

  • Pilih tempat time out. Tempatkan kursi di tempat yang membosankan bagi anak, seperti di ruang tamu atau di lorong. Tarik kursi menjauh dari dinding dan perabotan jika Anda berpikir ia mungkin akan mencoba mengelupas kertas dinding atau menyebabkan kerusakan lainnya.
  • Bersikap tegas. Kita mungkin bisa berkata, “Kamu tidak memukul. Duduklah!”
  • Tunggu anak untuk menenangkan diri. Ini mungkin berlangsung beberapa menit atau lebih lama lagi.
  • Biarkan anak di tempatnya. Jika anak mulai berkeliaran di sekitarnya sebelum batas waktu timeout berakhir, kembalikan ia ke tempat yang digunakan untuk timeout. Ingatkan anak bahwa ia masih dalam batas waktu timeout.
  • Jangan terlibat dengan anak. Jangan merespon apa-apa pada anak saat ia masih berada dalam timeout.
  • Tahu kapan harus mengakhiri timeout. Ketika anak sudah mulai tenang, akhiri batas waktu timeout dan kembalilah ke kegiatan seperti biasa. Kita mungkin bisa berkata, “Baiklah, kamu sudah duduk tengan. Apakah siap untuk menjaga tanganmu untuk diri sendiri? Tidak seperti itu lagi?”
Jika anak mengamuk di depan umum, abaikan saja perilaku tersebut. Namun, jika anak sudah menjadi terlalu mengganggu, bawalah anak ke tempat terpisah, seperti di area istirahat atau parkiran, untuk timeout.

Ketika anak sudah tenang, mungkin kita bisa berkata, “Kau sudah duduk tenang. Apakah sudah siap untuk ikut berbelanja lagi?” Jika masih belum tenang, lanjutkan timeout. Penting sekali untuk akhirnya kembali kepada aktivitas semula, bila anak sudah tenang. Anak akan belajar bahwa mengamuk bukanlah cara yang efektif.

Kebanyakan anak dapat mengatasi tantrumnya ketika ia sudah memasuki usia 5 tahun. Namun, jika setelah umur tersebut anak masih mengalami tantrum, mungkin saatnya orangtua berbagi pengalaman dengan dokter ahlinya.

Dokter akan mempertimbangkan masalah fisik atau psikologis yang dapat menyebabkan amukan anak. Tergantung pada situasi, orangtua bisa merujuk kepada psikolog atau dalam beberapa kasus, sekolah atau program komunitas.

Penanganan secara dini dapat mengatasi masalah perilaku di masa depan dan membantu anak sukses baik di rumah maupun di sekolah. (*)