Cara Lindungi Anak dari Perceraian

K. Tatik Wardayati

Editor

Cara Lindungi Anak dari Perceraian
Cara Lindungi Anak dari Perceraian

Intisari-Online.com – Ketika sebuah keluarga menemukan dirinya di tengah-tengah sebuah perceraian, salah satu kekhawatiran pertama adalah “bagaimana dengan anak-anak?”

Perceraian dikaitkan dengan beberapa masalah bagi anak-anak dan remaja, termasuk, hubungan yang tidak sehat dengan rekan sebaya, rendah diri, prestasi akademik berkurang, masalah kesehatan, penyerangan, masalah perilaku, ketidakpatuhan, dan depresi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa perceraian sementara dapat berdampak keras pada anak-anak. Sering kali percecokan dari orangtua yang paling langsung mempengaruhi anak-anak, dan dampaknya tergantung pada seberapa baik orangtua dapat mengisolasi anak dari gangguan ini.

Kristen Wynns, PhD. memberikan 10 tips yang perlu diingat untuk membantu menyangga anak-anak dari masalah yang mungkin mereka hadapi selama perceraian orangtua atau konflik perkawinan.

  • Jangan pernah mengkritik mantan pasangan di depan anak-anak. Anak-anak tahu bahwa mereka adalah “bagian ibu” dan “bagian ayah”, dan kritik dapat membahayakan diri anak.
  • Jangan menggunakan anak-anak sebagai utusan atau pertanyaan mereka tentang mantan pasangan. Semakin sedikit anak-anak merasa menjadi bagian dari percecokan orangtua mereka, semakin baik.
  • Yakinkan anak bahwa mereka dicintai dan bahwa perceraian bukanlah kesalahan mereka. Banyak anak menganggap bahwa mereka harus disalahkan untuk permusuhan orangtua mereka.
  • Dorong anak untuk melihat mantan pasangan sesering mungkin. Lakukan segalanya dalam kekuasaan Anda untuk mengakomodasi kunjungan tersebut.
  • Pada setiap langkah Anda selama perceraian, ingatkan diri bahwa minat anak-anak Anda, adalah hal yang terpenting, dan bertindaklah yang sesuai dengan itu. Limpahi dengan kasih sayang pada mereka setiap ada kesempatan.
  • Anak-anak mungkin tergoda untuk bertindak sebagai juru kunci Anda. Jangan tergoda untuk membiarkan mereka. Biarkan rekan-rekan, anggota keluarga yang dewasa, dan profesional kesehatan mental menjadi konselor Anda. Biarkan anak-anak Anda tetap menjadi anak-anak.
  • Bayarlah tunjangan anak. Hilangnya pendapatan setelah perceraian menempatkan anak-anak pada kerugian keuangan dan dapat mempengaruhi mereka selama sisa hidup mereka.
  • Jika mungkin, jangan membawa mereka dari tempat mereka sekarang. Tempat tinggal yang stabil dan kehidupan sekolah membantu menyangga anak dari trauma perceraian orangtua mereka. Jika Anda harus keluar, berusahalah untuk menginap di tempat anak-anak dan bermain dengan teman-teman mereka, agar anak-anak tetap mempunyai sahabat.
  • Cobalah untuk meminimalkan pertengkaran dari anak-anak. Memiliki perbedaan pendapat sebisa mungkin di luar jangkauan pendengaran anak-anak. Ingat, anak-anak ahli mendengarkan.
  • Salah satu yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk anak-anak adalah merawat diri Anda. Anak-anak masih membutuhkan Anda sekarang lebih dari sebelumnya, untuk tetap sehat. Makan, tidur, dan berolahragalah dengan baik. Jangan menutup diri, habiskan banyak waktu dengan teman-teman yang mendukung. Jika Anda mulai merasa kewalahan, atau jika depresi, kecemasan, atau marah yang tertahan, pertimbangkan untuk mendapakan bantuan dari seorang terapis. Rasanya terapi keluarga Anda butuhkan saat seperti ini.
Namun, sebisa mungkin hindari perceraian, demi anak-anak Anda. (familypsychology)