Intisari-Online.com - Menceritakan hal-hal yang seharusnya menjadi rahasia Anda berdua bisa membahayakan hubungan. Karena itu, sebelum Anda terlalu aktif bicara, simak dulu apa saja yang sebaiknya Anda simpan sendiri.
- Ketakutan si dia.
Jangan ceritakan apa yang membuat pasangan takut. Entah itu takut terhadap anjing atau suara petir. Kenapa? Karena, menurut Sue Johnson,PhD, penulis buku Love Sense: The Revolutionary New Science of Romantic Relationships, menceritakan ketakutan pasangan sama artinya dengan membeberkan kelemahannya. Padahal tidak ada laki-laki yang mau kelihatan lemah di depan orang lain.
- Hubungan intim.
Kadang cerita seputar hubungan intim atau kebiasaannya saat bercinta terdengar sangat menyenangkan dan bisa jadi guyonan. Tahanlah diri untuk tidak mengumbar topik ini karena bisa berpotensi menjadi aib.
- Kebiasaan jeleknya pada keluarga.
Apapun kebiasaan yang terjadi antara pasangan Anda dengan keluarganya, tetaplah dijaga dengan baik. Jangan sampai nanti si dia justru kehilangan rasa percayanya pada Anda. Ini bisa menjadi hal yang serius, serius berbahaya.
- Pendapatannya yang kecil.
Disadari atau tidak, para pria masih dituntut untuk lebih sukses daripada pasangannya. Oleh karena itu ketika suami Anda belum sukses atau penghasilannya lebih kecil, simpanlah rapat-rapat informasi ini untuk Anda sendiri. Namun tak ada salahnya bercerita bahwa saat ini pasangan Anda sedang berusaha mencari kerja baru atau tantangan lain. Ini akan menunjukkan kesan ia orang yang gigih berusaha.
- Ketidakmampuannya menangani keadaan.
Bagaimanapun pria selau diharapkan sangat maskulin dan dapat diandalkan dalam situasi apapun. Kalau suatu kali ia tidak mampu mengatasi masalah, bukan berarti harus menceritakannya pada yang lain. Begitu juga misalnya ketika ia kurang akrab dengan keluarga besar Anda.
- Hal jelek yang ia sampaikan tentang keluarga atau teman lain.
Mungkin saja suami berkomentar miring tentang teman-teman Anda atau kerabat lain. Meski begitu jangan sampai komentarnya itu Anda sampaikan kepada orang yang bersangkutan.
- Tentang ketertarikan politik dan ketaataannya beragama.
Untuk hal ini, rasanya disimpan untuk Anda saja. Kalaupun harus membagi informasi tidak usah sampai detail. Ini termasuk urusan pribadi yang kadang pria ingin hanya dia yang tahu dan orang lain tak perlu tahu.
- Masa lalu yang buruk.
Mengungkit lagi kebiasaan atau masa lalunya yang buruk dan kemudian menceritakan pada orang lain bukanlah hal yang bijaksana. Meskipun Anda mungkin bangga ia sudah melewati masa itu dan sekarang sudah menjadi lebih baik, ada baiknya tidak mengungkit topik ini. Si dia akan lebih suka Anda menceritakan hal lain yang bersifat positif. (Rahman Indra/kompas.com)