Intisari-Online.com - Gigi ngilu masih dianggap sepele olehorang Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IPSOS Tracking Study tahun lalu memperlihatkan bahwa prevalensi penderita gigi sensitif di Indonesia mencapai 43%. Rasa ngilu pendek dan tajam yang dirasakan para penderita gigi sensitif memang sering datang tiba-tiba. Gigi sensitif adalah kondisi yang ditimbulkan akibat terbukanya dentin karena email yang menipis atau turunnya gusi. Rasa ngilu itu muncul karena dentin memiliki saluran-saluran kecil yang berhubungan dengan saraf gigi.
(Baca juga: Sehabis Makan Jangan Langsung Gosok Gigi)Edukasi akan pentingnya mengetahui gigi sensitif diakui dr. Ryan Thamrin selaku pakar kesehatan dalam press conference Sensodyne Hot and Cold Festival yang diselenggarakan Minggu, 27 April 2014 lalu. Di penghujung press conference, Jehezkiel Martua selaku GlaxoSmithKline Oral Health Care Expert Marketing memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengatasi masalah gigi sensitif, seperti cara menyikat gigi yang benar, memilih kandungan pasta gigi yang sesuai dengan kebutuhan, serta pengetahuan lainnya seputar gigi sensitif. Tahukah Anda bahwa menyikat gigi sebaiknya tidak terlalu cepat? Jehezkiel Martua menjelaskan hal itu. Selain itu gerakan dalam menyikat gigi juga harus dalam sudut 45 derajat agar maksimal membersihkan. Karena ketidaktahuan ini maka gigi ngilu masih dianggap sepele olehorang Indonesia.Acara Sensodyne Hot and Cold Festival ini juga merayakan terbebasnya sembilan juta masyarakat Indonesia dari rasa ngilu akibat gigi sensitif, yang ditandai dengan ice cream toast olehratusan pengunjung festival. Perayaan ini kemudian ditutup dengan penampilan grup musik Wong Pitoe yang atraktif dan pengunjung dengan aktif bergabung menikmati sajian musik yang ada. Brand Manager Sensodyne Amanda Parikesit mengatakan, sesuai dengan tujuan acara ini maka festival ini pun memiliki slogan "enjoy tanpa ngilu".