Enam Jam Tidur Malam, Cukupkah?

Chatarina Komala

Editor

Enam Jam Tidur Malam, Cukupkah?
Enam Jam Tidur Malam, Cukupkah?

Intisari-Online.com - Ada kabar baik dan buruk, bagi orang yang percaya, mereka hanya butuh enam jam tidur malam.

Kabar baiknya, kebutuhan tidur selama enam jam tiap malam mungkin benar. Sebab, para peneliti dari University of California, San Fransisco telah mengidentifikasi keluarga dengan mutasi genetik yang menyebabkan para anggota hanya membutuhkan enam jam tidur malam. Namun kabar buruknya, ternyata gen ini makin langka pada manusia.(Baca juga:Kurang Tidur, Badan Gemuk!)Jadi, orang yang menganggap bahwa mereka hanya butuh enam jam tidur malam, kemungkinan besar salah. Sebab, konsekuensi dari tidur yang tak cukup ini boleh dibilang tak main-main. "Tidur tak cukup" bahkan dikaitkan dengan peningkatan kecelakaan kendaran bermotor, kurangnya fokus, perhatian, dan ingatan, hingga munculnya depresi, serta turunnya kemampuan mengendalikan nafsu makan.Para peneliti UCSF lantas melakukan riset pada anggota keluarga tersebut -ibu dan anak (perempuan) dengan mutasi genetik- untuk mempelajari kaitan antaracircadian rhythms (jam biologis internal manusia normal), memudarnya siklus biokimia yang mengatur tidur, rasa lapar, dan aktivitas. Hasil menunjukkan, kedua wanita tersebut membutuhkan lebih dari enam sampai enam setengah jam tidur malam per harinya. Namun, meski keduanya belum cukup istirahat, mereka tetap sehat dan energik."Salah satu dari mereka berumur lebih dari 70 tahun, selalu bepergian ke luar negeri dan sangat aktif. Dia menari tiga atau empat kali seminggu," kata Yin-Hui Fu, profesor neurologi di UCSF.Ketika ilmuwan meneliti DNA dua orang tersebut, mereka menemukan mutasi pada gen yang disebut DEC2, yang mengatur produksi sel dan circadian rhythm.Sebuah paper yang dipublikasikan di Journal Science mengungkap, mutasi gen tampaknya menghasilkan orang-orang yang membutuhkan jauh lebih sedikit jam tidur normal (sekitar delapan setengah jam) untuk kembali berfungsi dan beristirahat. Penelitian yang dilakukan oleh Fu dan rekan-rekannya menunjukkan, manusia dan tikus yang membawa mutasi gen umumnya mendapatkan tidur lebih intens, yang diukur oleh aktivitas gelombang listrik yang lambat di otak, sehingga mereka membutuhkan kurang dari jam normal. (Baca juga:Kurang Tidur, Sistem Kekebalan Terganggu)Jam tidur harus cukupFu memperkirakan, hanya sekitar 3% dari populasi manusia cenderung memiliki gen ini. Ia memperingatkan, orang yang terbiasa tidur malam kurang dari delapan jam hanya akan menciptakan sebuah "hutang tidur" yang besar dan berbahaya. Fu mengatakan, labnya sedang menyelidiki kemungkinan untuk meniru efek dari gen tersebut dengan senyawa terapeutik. Namun, ia menegaskan penelitian ini belum selesai dan masih berada pada tahapan awal. Karenanya, untuk saat ini, satu-satunya jawaban nyata bagi produktivitas yang benar, adalah tidur sebanyak yang dibutuhkan tubuh. (ABCNews)