Intisari-Online.com - Pernahkan Anda bertanya bagaimana terjadinya siklus haid? Siklus haid biasanya diatur hormon yang dikontrol oleh hipotalamus, yaitu daerah pada dasar otak yang berperan sebagai pengatur seluruh sistem reproduksi. Sejak masa pubertas, kelenjar pituitari pada otak seorang perempuan meningkatkan sekresi dua hormon kunci yaitu follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Akibat sekresi atau proses pembuatan dan pelepasan FSH, timbul cairan dalam beberapa folikel yang membungkus telur.
(Baca juga: Cara Terbaik Menghindari Nyeri Haid)
Folikel adalah kantung berisi cairan dalamovarium (indung telur) di mana telur berkembang dan kemudian dilepaskan selamaovulasiatau aspirasi. Setiap bulan, folikel dirangsang untuk melepaskan sel telur oleh hormon yang disebut FSH (follicle-stimulating hormone), yang dibuat oleh kelenjar hipofisis. Beberapa di antaranya mulai tumbuh membesar dan menggelembung, sementara ada juga yang mengerut dan mati.
Sedangkan gelombang sekresi LH akan merangsang folikel elepas sebutir telur yang akan terdorong keluar lewat permukaan ovarium dan masuk ke rongga panggul, lalu ditangkap oleh tuba Falopii (saluran telur). Proses inilah yang disebut sebagai ovulasi yang biasanya terjadi di tengah siklus haid.
(Baca juga: Penyebab Lamanya Siklus Menstruasi)
Dengan kata lain, kelenjar pituitari menghasilkan FSH dan LH yang mengatur pertumbuhan dan pelepasan telur (ovulasi) di dalam indung telur. Pada saat ovulasi, terjadi perubahan hormon untuk mempersiapkan rahim bagi kehamilan. Indung telur melepaskan hormon estrogen dan progesteron yang mempersiapkan dinding uterus untuk menerima sel telur yang matang.
Jika ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi sehingga tidak terjadi kehamilan, maka hormon progesteron akan menurun bersama dengan estrogen, menyebabkan lapisan dalam rahim rontok. Rontoknya lapisan tebal di rahim inilah tanda menstruasi dimulai.
Nah, sekarang sudah paham 'kan bagaimana terjadinya siklus haid?