Intisari-Online.com - Dalam National Infertility Awareness Week di Inggris, 20-26 April 2014 dipaparkan adanya hal-hal tabu untuk dibicarakan dengan pasangan yang belum mempunyai anak.
1. Jangan suruh mereka untuk “Santai saja”. Komentar agar teman santai saja menghadapi infertilitas justru menambah stres bagi pasangan, terutama pihak wanitanya.(Baca juga: Wanita Paling Khawatir Dirinya Mandul)
2. Jangan meniadakan masalah. Belum bisa memiliki momongan setelah bertahun-tahun berusaha adalah perjalanan yang menyakitkan. Pasangan infertil tak ingin mendengar Anda berkata, “Nikmati masa-masa kamu bisa tidur nyenyak tanpa rengekan bayi, atau kamu bisa jalan-jalan dan travelling, dan lain-lain.” Komentar seperti ini membuat mereka merasa Anda meniadakan masalah.
3. Jangan pernah berkata bahwa mereka ditakdirkan untuk tak menjadi orangtua. Salah satu hal terkejam adalah ketika Anda mengatakan, “Mungkin Tuhan tidak menakdirkan kamu menjadi seorang ibu.” Infertilitas adalah sebuah kondisi kesehatan, bukan hukuman dari Tuhan.
4. Jangan langsung menyarankan untuk adopsi atau menjalani prosedur bayi tabung. Keputusan untuk adopsi atau melakukan IVF (in-vitro fertilization) adalah keputusan yang butuh banyak pemikiran dari pasangan dan keluarga mereka.
5. Ketahui faktanya. Jangan enteng berkata, “Ah, kamu masih muda. Masih banyak waktu untuk hamil.” Kenyataannya, setelah usia wanita menginjak 35 tahun, kesempatan untuk mendapatkan keturunan mengecil.(Baca juga: Mandul Karena Gaya Hidup)
6. Jangan mempertanyakan "siapa yang salah”. Hindari pertanyaan yang mengarah kepada faktor siapa penyebab pasangan ini tak bisa punya anak, sang istri atau sang suami? Jangan pula langsung beranggapan si wanita yang salah, karena faktanya 1/3 penyebab kasus infertilitas adalah wanita, 1/3 adalah pria, dan 1/3 sisanya adalah penyebab yang tak bisa dijelaskan oleh dokter.
Untuk itu, ingatlah hal-hal tabu utnuk dibicarakan dengan pasangan yang belum punya anak agar tak salah omong dan menyakiti hati mereka. (Astudestra Ajengrastri/kompas.com)