Mengenali Gejala Stroke

Axel Natanael Nahusuly

Editor

Mengenali Gejala Stroke
Mengenali Gejala Stroke

Intisari-Online.com - Stroke adalah penyakit mendadak yang menyerang otak. Kondisi ini bisa mematikan dan menimbulkan kecacatan. Namun dengan penanganan yang cepat dan tepat, dampak kerusakan yang lebih besar pada otak bisa dihindari. Oleh karena itu, kita harus mengenali gejala stroke.Stroke terjadi akibat pasokan darah ke otak mengalami gangguan. Bila aliran darah ke otak terhambat, sel-sel saraf tidak memperoleh oksigen dan zat gizi, akibatnya fungsi sel otak akan mengalami kerusakan permanen."Semakin lama stroke dibiarkan tanpa pengobatan, semakin banyak kerusakan pada otak. Otak akan rusak dalam waktu 5 menit setelah terjadi stroke, karena itu makin lama pasien di bawa ke rumah sakit, makin buruk akibatnya," kata dokter spesialis saraf Franky Susatia, dalam acara media edukasi yang diadakan oleh SOHO Global Health di Jakarta (20/5/14).Karena itu sangat penting untuk mengenali apa saja gejala stroke. Untuk memudahkannya, kita bisa mengingat 3 hal ketika terjadi serangan stroke, yakni Senyum, Bicara, dan Tangan.Senyum:Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Bila senyumnya terasa agak "aneh" dan biasanya wajahnya (terutama bibir) agar miring, itu boleh dicurigai sebagai gejala stroke.Bicara:Mintalah orang tersebut untuk berbicara dan mengucapkan sebuah kalimat sederhana. Kalau kalimat yang diucapkannya terasapeloitu juga bisa dicurigai sebagai gejala stroke.Tangan:Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Bila tangan tak bisa terangkat secara simetris dan bersamaan, itu pun bisa jadi salah satu gejala stroke.(Baca juga:Waspada, Workaholic Terancam Mini-Stroke)Gejala stroke juga seringkali diawali dengan rasa pusing hebat, hilangnya keseimbangan, kesulitan berjalan, gangguan menelan, dan juga hilangnya koordinasi tangan dan kaki secara mendadak."Jika mendapati gejala-gejala tersebut, segera minta bantuan orang untuk membawa pasien ke rumah sakit. Hanya dokter di rumah sakit yang bisa menangani stroke," kata Franky.Ia menambahkan, stroke bisa terjadi kapan saja, di mana saja. "Mereka yang berusia di atas 50 tahun atau mereka yang sudah lama menderita diabetes atau hipertensi, lebih beresiko terkena stroke," ujarnya. (Kompas)