Intisari-Online.com - Virus hepatitis, yang masuk dalam kelompok penyakit menular dan dikenal sebagai Hepatitis A, B, C, D, dan E, telah mempengaruhi ratusan juta orang di seluruh dunia. Virus ini menyebabkan penyakit hati akut, serta membunuh sekitar 1,4 juta orang setiap tahun. Sayangnya, pengetahuan masyarakat tentang hepatitis masih minim. Banyak salah-kaprah yang tersebar dan diamini, salah satunya pengaruh kelelahan sebagai penyebab hepatitis. Padahal, penyebabhepatitis bukan karena kelelahan.(Baca juga:Hepatitis A Alias Sakit Kuning)Hepatitis adalah peradangan yang muncul pada organ hati. Namun kondisi ini, bisa sembuh dengan sendirinya-atau berkembang menjadi fibrosis (jaringan parut) hingga sirosis (kanker hati). Konsultan Gastroenterohepatologi RSCM dr Irsan Hasan SpPD-KGEH mengungkap, virus adalah penyebab umum penyakit hepatitis. Namun, tidak menutup kemungkinan penyebab lain seperti zat beracun (alkohol atau narkotika), pelemakan hati, dan penyakit autoimun juga dapat menyebabkan hepatitis.Adapun gejalanya penyakit ini diantaranya, demam, lesu, hilang nafsu makan, mual, nyeri pada perut kanan atas, dan disertai urin berwarna cokelat. Bila semakin parah, gejala ini bisa bertambah, seperti munculnya ikterus (warna kuning pada kulit dan/ sklera mata), yang diakibatkan tingginya bilirubin pada darah. Meski begitu, hepatitis juga bisa terjadi tanpa ada gejala.Kelelahan bukan penyebab hepatitisAda beragam salah kaprah mengenai hepatitis, salah satunya adalah anggapan bahwa kelelahan menjadi penyebab hepatitis."Pada banyak kasus, ada orang yang menganggap kelelahan sebagai penyebab hepatitis. Padahal hal itu tidak tepat. Kelelahan memang bisa menjadi salah satu penyebab, tapi bukan yang utama. Biasanya, orang lantas terkena hepatitis karena sebelumnya, ia sudah punya virus hepatitis dalam tubuhnya," dr Irsan menjelaskan.(Baca juga:Virus Hepatitis-B 50 Kali Lebih Kuat HIV)Ada dua cara penularan hepatitis, yaitu secara vertikal (dari ibu pengidap virus hepatitis B ke bayi yang dikandung atau dilahirkan), serta secara horizontal (penggunaan obat-obatan, jarum suntik, dan hubungan seks). Pada jenis hepatitis B, C, dan D, virus dapat ditularkan melalui hubungan seks dan melalui darah. Sedangkan, pada hepatitis A dan E, virus dapat ditularkan melalui orefokal (rute penularan penyakit dari feses ke mulut).