Amankah Makan Telur Mentah?

K. Tatik Wardayati

Editor

Amankah Makan Telur Mentah?
Amankah Makan Telur Mentah?

Intisari-Online.com – Telur memang baik untuk tubuh, tapi sering menjadi salah satu penyebab keracunan makanan. Tapi, bolehkah kita makan telur mentah?

Bakteri Salmonella enteriditis banyak dijumpai pada unggas serta telur ayam, dan berperan besar menimbulkan penyakit pada makanan manusia. Namun, tidak semua telur segar mengandung Salmonella. Jika telur segar atau makanan yang mengandung telur mentah dibiarkan pada suhu ruang dalam beberapa hari, barulah bakteri ini dapat berkembang dan membahayakan tubuh manusia.

Gejala keracunan Salmonella pada manusia biasanya baru terdeteksi setelah 5 – 36 jam. Gejalanya berupa sakit perut, diare, yang disertai panas badan tinggi, perasaan mual, muntah, pusing-pusing, dan dehidrasi. Makin lebih berbahaya bila ini terjadi pada anak-anak dan orang tua yang daya tahan tubuhnya lemah.

Karena bakteri salmonella mati jika dipanaskan, maka telur matang lebih aman untuk dikonsumsi, daripada makan telur mentah. Telur mentah juga memiliki zat avidin yang terkandung di dalam putih telur. Zat ini mampu mengikat biotin sehingga makanan tidak dapat dicerna. Ini menyebabkan kadar biotin dan hemoglobin dalam urin menurun. Padahal, biotin merupakan koenzim yang berperan dalam metabolisme lemak dan karbohidrat. Keracunan zat avidin ditandai dengan gejala mengantuk, penurunan berat badan, insomnia, gangguan pada kulit, serta nyeri pada otot.

Untuk mencegah seseorang mengalami defisiensi biotin, maka keaktifan avidin meski dilumpuhkan. Caranya gampang, panaskan telur pada suhu 18oC selama 5 menit (semakin tinggi suhunya, waktu pemanasan bisa lebih singkat). Paling tidak, tunggulah sampai putih telur terlihat keruh.

Berdasarkan pertimbangan di atas, telur memang lebih aman dikonsumsi dalam keadaan matang. Walaupun demikian, jumlah yang dikonsumsi penting juga diperhatikan.

Satu kuning telur mengandung kolesterol sebanyak 200 – 250 mg. Sementara kebutuhan tubuh kita akan kolesterol sekitar 200 – 300 mg/hari. Hanya dari 1 butir kuning telur saja kebutuhan kolesterol sehari sudah terpenuhi.

Putih telur mengandung protein yang lengkap dan sempurna karena mengandung semua asam amino. Dalam satu butir telur kandungan protein di putih telurnya sekitar 5 - 7 g. Sementara kebutuhan protein untuk tubuh kita sekitar 0,8 – 1,2 g/kg berat badan/hari. Seseorang dengan berat badan 50 kg membutuhkan sekitar 50 g protein per hari. Seandainya dalam satu butir telur saja putih telurnya mengandung 6 g protein, maka kebutuhan tersebut terpenuhi dengan menghabiskan 8 butir telur. Dengan kata lain, asupan protein harian bisa terpenuhi dari berapa pun putih telur (tanpa kuningnya). Asalkan, jangan berlebihan dari kecukupan asupan harian.

Bagi mereka yang alergi susu, kecukupan protein bisa diganti dengan mengonsumsi putih telur saja. Jadi, daripada makan telur mentah, lebih baik makanlah telur dalam kondisi matang dan jumlah yang tidak berlebihan. (Intisari)