Intisari-Online.com - Kalimat “rise and shine” saja tidak cukup untuk mengawali aktivitas bangun tidur. Harus lebih dari itu. Menurut sebuah studi dari Northwestern University Freiberg School of Medecine, yang dilaporkan jurnal Plos One, bangun lantas segera menghampiri cahaya pagi bisa membantu mengurangi berat badan.
Para peneliti meminta 45 partisipan, rata-rata berusia 30 tahun, memakai monitor pergelangan tangan yang dapat melacak eksposur mereka tehadap cahaya pagi. Kegiatan ini berlangsung terus menerus selama tujuh hari. Para partisipan tersebut juga dibekali buku catatan asupan kalori mereka. Hasilnya, orang-orang yang mendapat cahaya lebih memiliki indeks masa tubuh lebih rendah dibanding mereka yang kurang mendapat cahaya. Hasil itu belum meliputi berapa usia mereka, apa asupan pagi mereka, juga seperti apa aktivitas pagi mereka.
Loh, kok bisa cahaya pagi mengurangi berat badan?
Begini. Ada dua kemungkinan; pertama, pancaran cahaya pagi, di kemudian hari bisa mensinkronisasikan jam biologis tubuh kita. Itu artinya, kita lebih mungkin untuk memiliki jadwal tidur alami lebih bagus. Dan semua ahli bersepakat, jadwal tidur yang stabil membantu metabolisme berjalan lebih efisien, dan, seperti kita tahu, dapat membantu penurunan berat badan.
Kedua, secara alami, cahaya pagi jauh lebih kuat daripada cahaya siang atau sore, lebih-lebih malam. Hal itu dikarenakan terdapat cahaya biru lebih banyak dalam cahaya pagi—dan biru adalah jenis cahaya yang memiliki efek samping paling kuat terhadap ritme sirkadian kita. Begitulah temuan para peneliti.
Tidak perlu terlalu lama, cukup 20 – 30 menit sinar matahari pagi sejak pukul 08.00 hingga menjelang siang. Jika kita berada dalam posisi tidak bekerja, cobalah untuk bangun lebih awal; nikmatilah secangkir kopi dengan pancaran cahaya pagi tepat mengenai wajah kita.
Begitulah cerita bagaimana cahaya pagi bisa bisa mengurangi berat badan manusia. (Women’sHealth)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR