Intisari-Online.com - Berungtung benar nasib pria 55 asal Skotlandia ini. Dominic Currie menemukan lukisan Picasso senilai Rp2,4 triliun di loteng rumahnya, di dekat Kirkcaldy, Fife, Skotlandia. Mr. Currie adalah anak anak dari cinta jarak jauh antara seorang tentara Rusia (waktu itu masih Uni Soviet) dan perempuan Skotlandia selama perang dingin.
Currie percaya, lukisan itu diberikan oleh sang ayah kepada ibunya Annette, yang saat itu masih berusia 19 tahun, saat berlibut ke Polandia. Lukisan itu ditemukannya bersama anak laki-lakinya saat membersihkan loteng rumahnya. Kabarnya, Currie dalam waktu dekat akan melelang lukisan itu rumah lelang Christie seharga 115 juta poundsterling atau setara dengan Rp2,4 triliun.
Ayah Currie adalah seorang tentara Rusia bernama Nicolai Vladimirovich. Pasangan itu, Nicolai dan Annette, tahu bahwa mereka tidak akan bisa bersatu (mengingat situasi di Perang Dingin waktu itu). Oleh sebab itu, Nicolai memberi lukisan itu kepada Annette untuk dijual suatu saat nanti sebagai bekal hidup dia dan anaknya.
Tapi tampaknya Annette muda tidak dapat berpisah dari lukisan itu. alih-alih menjualnya, ia justru menyimpannya di dalam koper dan bertahan hingga hampir setengah abad kemudian.
“Aku melihat sebuah gulungan kain dan berpikir itu adalah lukisan, dan benar itu adalah gulungan kanvas. Saya dan anak saya perlahan-lahan membukanya, sejurus kemudian kami melihat ada gambar kubus dan kotak-kotak dan saya berpikir, ‘Apa-apaan ini?’. Kami tergoda untuk segera membukanya karena lukisan itu telah meringkuk selama puluhan tahun,” ujar Currie.
Currie semakin takjub ketika tahu ada tanda tangan Picasso di sudut kanan bawah kanvas. “Saya pikir, ‘tidak, ini tidak bisa.’ Maka kami saling berpandangan dan tertawa terbahak-bahak. Kami kemudian melihatnya lebih serius dan dan benar-benar tercengang. Itu benar-benar nyata.”
Currie mulai mengetahui identitas ayah kandungnya pada 1998—dua tahun sebelum ibunya meninggal. Setelah kelahirannya Currie, Annette dan Nicolai saling berkirim surat secara rutin dan sesekali bertemu ketika tengah berada di luar Tirai Besi.
“Saya pikir, ibu saya tidak tahu seni. Dia tidak pernah belajar seni, sejauh yang saya tahu. Nama Picasso mungkin tidak pernah ada di dalam daftarnya. Mungkin orang Rusia itu (ayahnya) pernah memberitahunya,” tambah Currie.
Hubungan jarak jauh itu akhirnya perlahan kandas sejak awal 1960-an, ketika Annette bertemu dan kemudian menikah dengan pria lain. Terlepas dari itu semua, Currie menghormati keputusan ayahnya. “Jika lukisan ini adalah asli, ayah saya jelas ingin menjaga saya dan ibu saya. Dan untuk itu saya ingin menjabat tangannya dan bertemu dengannya.” (Metro.co.uk)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR