Penjelajah China Sudah Menemukan Benua Amerika Jauh Sebelum Christopher Colombus?

Moh Habib Asyhad

Editor

Penjelajah China Sudah Menemukan Benua Amerika Jauh Sebelum Christopher Colombus?
Penjelajah China Sudah Menemukan Benua Amerika Jauh Sebelum Christopher Colombus?

Intisari-Online.com -Sebagian besar buku sejarah dunia mencatat bahwa penemu Benua Amerika adalah penjelajah Eropa, dalam hal ini adalah Christopher Colombus. Tapi sebuah aksara China kuno bisa jadi akan meruntuhkan teori itu. Apakah dengan begitu berarti penjelajah China sudah menemukan Benua Amerika jauh sebelum Christopher Colombus?

Naskah kuno tersebut terukir di bebatuan. Para ilmuwan menyebut, aksara yang dibuat di sebongkah batu itu sudah muncul bersamaan dengan ukiran bangsa asli Amerika, yang umurnya sudah ribuan tahun yang lalu.

Dari temuan aksara kuno itu para ilmuwan menyimpulkan, bangsa Asia, dalam hal ini China, sudah merambah benua Amerika pada 1.300 SM atau hampir 2.800 tahun sebelum kapal yang digunakan Columbus “menemukan” Dunia Baru saat tiba di kepulauan Karibia pada 1492. “Tulisan China kuno di Amerika Utara ini tak mungkin tulisan palsu karena usia dan gaya tulisannya berusia sangat tua,” ujar John Ruskamp, pakar kimia dan peneliti prasasti kuno dari Illinois.

Memang bangsa China sudah melakukan ekspedisi ke benua tersebut, tapi mereka tidak mendirikan permukiman di sana.

Meskipun begitu, Ruskamps yakin, kontak antara penjelajah China dan penduduk asli Amerika sudah terjadi sangat lama. Ia mengklaim telah mengidentifikasi 84 piktogram di berbagai lokasi di AS, termasuk New Mexico, California, Oklahoma, Utah, Arizona, dan Nevada.

Untuk diketahui, piktogram tersebut sudah diteliti para pakar naskah kuno China dan piktogram itu tampaknya merupakan bentuk tulisan yang digunakan bangsa China ribuan tahun lalu.

Piktogram-piktogram itu berada di bebatuan New Mexico tampaknya dibuat pada masa kekuasaan Dinasti Shang pada 1766-1122 SM. Tulisan-tulisan itu, klaim Ruskamp, diyakini merekam sebuah upacara pengorbanan untuk menghormati raja ketiga dinasti itu, Da Jia.

Lebih dari itu, Ruskamp kabarnya juga telah menemukan tulisan-tulisan China kuno yang melambangkan angka lima dan perahu di atas air. Dia menemukan tulisan-tulisan ini di pesisir Danau Little di California. Berbagai tulisan kuno yang diyakini melambangkan anjing, bunga, dan tanah juga ditemukan terukir di bebatuan New Mexico. Sementara piktogram yang melambangkan gajah dari tahun 500 SM ditemukan di Taman Nasional Petrified, Arizona.

Tak mencari asal usul, upaya penterjemahana juga dilakukan untuk mengetahui lebih detail apa maksud tulisan tersebut. Dan hasilnya, tulisan-tulisan kuno di Arizona lebih kurang berarti seperti ini, “Terasing (selama) 10 tahun bersama, memutuskan (untuk) pulang, perjalanan telah usai, (ke) istana Matahari, perjalanan telah usai.”

Tulisan-tulisan kuno juga ditemukan di Lembah Grapevine, Nevada, yang merupakan simbol gigi berasal dari tahun 1.300 SM.

Sebagai informasi, Ruskamp sejatinya bukan orang pertama yang mengatakan bahwa penjelajah China adalah orang-orang pertama yang menemukan Amerika. Seorang mantan komandan kapal selam Gavin Menzies mengklaim, sebuah armada kapal China berlayar ke Amerika Utara pada 1421 atau 70 tahun sebelum ekspedisi Columbus.

Sempat ada nada skeptis perihal teori baru ini, meski demikian, lambat laut ada beberapa yang mulai “sepakat” dengan teori tandingan ini. Salah satunya adalah pernyataan Dr Dennis Stanford dari Institut Smithsonian yang yakin bahwa Amerika Utara pada masa-masa akhir Zaman Es dihuni oleh orang-orang dari Asia.

Jika benar demikian, maka sudah saatnya buku-buku sejarah harus dievaluasi besar-besaran. (Kompas.com)