Advertorial

Juara Champions 3 Kali Beruntun dalam 3 Musim, Inilah 'Dosa' Real Madrid Selama Berlaga di Liga Champions

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Salah satu pertandingan paling ditunggu-tunggu dalam beberapa bulan terakhir, bertajuk final Liga Champions telah usai digelar.

Dalam pertemuan ini dua tim papan atas Eropa, Real Madrid VS Liverpool saling jegal dalam merebut posisi teratas sebagai tim raksasa Eropa.

Dan hasilnya kemenangan diperoleh oleh Real Madrid dengan skor 3-1 untuk kemenangan real Madrid, Dua Gol dilesakkan Gareth Bale dan Karim Benzema, sedangkansatu gol Liverpool dicetak oleh Sadio Mane lewat sontekannya.

Kemenangan ini adalah tren positif melanjutkan dominasi El-Real sebagi penguasa Eropa dalam 3 musim terakhir di bawah asuhan pelatih Zinedine Zidane.

Baca Juga :Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur

Baca Juga :Masih Ingat Kakek 75 Tahun yang Nikahi Gadis Berusia 25 Tahun? Begini Kondisi Keduanya Sekarang

Keperkasaan Madrid memang diamini publik sepak bola, cuman ada beberapa tim yang 'tersakiti' kala bersua dengan Real Madridpada Ajang ini.

Akibatnya beberapa hal inilah yang disebut sebagai 'dosa' yang dilakukan Real Madrid karena menjadi 'tumbal' atas keperkasaan Real Madrid di Liga Champion, berikut ini tim tersebut.

1. Atletico Madrid

Bisa dikatakan Atletico adalah tim yang tersakiti atas Real Madrid pada ajang ini, Real Madrid Berdosa atas tim ini, pasca menghempaskannya dua kali beruntun pada partai final.

Tentu beberapa orang masih ingat kala Sergio Ramos menjadi pahlawan di pada final Liga Champions tahun 2014, kala itu ia menyamakan gol penyeimbang pada menit-menit tambahan waktu menjelang bubar.

Baca Juga :'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Tentu Gol ini teramat sangat menyakitkan, padahal hanya tinggal menunggu beberap menit saja Atletico nyaris menggondol 'Si Kuping Besar, dan nyaris menjadi tim terbaik Eropa waktu itu.

Namun itu hanya permulaan, pada 2016 silam Kedua tim ini kembali bersua pada Final Liga Champions, seharusnya pada ajang ini Atletico membalaskan dendamnya atas kekalahan menyakitkan 2014 silam.

Namun, lagi-lagi Atletico harus mengakui keperkasaan El-Real dan tunduk dengan Skor 5-3 itupun lewat drama adu pinalti.

2. Juventus

Juventus juga merupakan tim yang tersakiti atas sepak terjang Real Madrid Selama berlaga di Liga Champions, pada tahun 2017 lalu Juventus bersua dengan Real Madrid pada partai final, Liga Champions.

Namun sayang langkah dan ambisi untuk mengangkat 'Si Kuping Besar' harus terhenti pasca mengakui keperkasaan Real Madrid dengan Skor 4-1.

Baca Juga :Tak Hanya Mo Salah, Inilah Deretan Pemain Muslim yang Juga Tampil di Final Liga Champions

Padahal kala itu tropi ini teramat penting bagi sang kapten Gianlugi Buffon yang kendak pensiun jika ia mengakat tropi ini, sebab Buffon sendiri belum pernah sekalipun memenangkan ajang ini.

Akibatnya langkahnya untuk pensiun terhenti, namun pada tahun ini Juventus nyaris bisa membalas dendam atas Real Madrid kala pertemuannya pada parta 8 besar.

Kalah di kandang dengan skor 3-0, Juventus bisa membalikkan kedudukan dan membuat hasil seimbang di kandang Madrid.

Namun, nasib berkata lain, kala menit-menit akhir wasit memberikan hadiah pinalti pada tim tuan rumah, setelah Mehdi Benatia menjatuhkan Lucas Vazques di kotak terlarang.

Akibat keputusan itu seluruh pemain Juventus marah besar termasuk sang kapten Buffon hingga memaki-maki wasit, dan diusir dari lapangan.

Cristiano Ronaldo yang bertindak sebagai algojo sukses menjebol gawang Juventus, dan sekali lagi Juventus harus tunduk di tangan Real Madrid.

3. Bayern Munchen

Bisa dikatakan Bayern Munchen adalah tim yang juga merasakan 'tuah' dari keperkasaan Real Madrid meski keduanya tidak berjumpa di partai final.

Namun, pertemuan kedua tim selalu sengit dan diwarnai hal-hal kontroversial, dan sebagai salah satu tim yang di sejak 2014 hingga pertemuan terakhir tahun 2018.

Tentu beberapa orang masih ingat kala Madrid nyaris ditekuk di kandang sendiri, namun wasit memberikan kartu merah pada Arturo Vidal pada babak Quarter Final tahun 2017.

Akibatnya Bayern dipaksa bermain dengan 10 orang dan skor 1-2 atas kemenaangan bayer akhirnya dibalik oleh tim tuan ruah dengan skor akhir 4-2 atas Real Madrid.

Bayern muncen juga tercatat tak pernah sekalipun menang atas Real Madrid sejak 2012, padahal jika dilihat dari intensitas pemain, Bayern adalah salah satu tim yang difavoritkan dalam gelaran Liga Champions.

Namun, mirisnya tim ini selalu kandas kala bersua dengan Real Madrid, dan pencapaian terbaiknya dalam 3 tahun terakhir adalah hasil seri pada 2018 dengan skor 2-2.

Itulah beberapa 'dosa' yang dilakukan real madrid semejak sepak terjangnya mendominasi 3 kali beruntun Liga Champions.

Namun bola itu bundar, segala sesutau bisa saja terjadi dalam hal ini Gol Sergio Ramos atas Atletico Madrid 2014 Silam membuktikan keajaiban dalam sepakbola bisa terjadi kapan saja. (Afif Khoirul M)

Artikel Terkait