Peserta juga diminta untuk menilai setiap karakter tentang perilaku dalam hubungan asmara dan pengasuhan anak, minatnya dalam hubungan serius, serta daya tariknya kepada orang lain.
Kedua pria yang membeli mobil memiliki anggaran yang sama. Tapi, kedua pria tersebut melakukan pembelian mobil dengan cara berbeda.
Satu orang pria membeli mobil denga biaya yang lebih hemat. Sementara lainnya, membeli mobil dengan cat yang baru, roda lebih besar dan audio yang lebih impresif.
Baca Juga: Peneliti Jerman Berhasil Menemukan Metode Berantas Kanker pada Wanita dengan Bantuan Sperma!
Hasilnya, baik peserta laki-laki maupun perempuan memberi penilaian kepada pria dengan mobil yang mencolok sebagai orang yang tak tertarik untuk hubungan jangka panjang.
Menariknya, pria yang membeli mobil dengan biaya yang hemat mendapat nilai tinggi sebagai calon pasangan hidup, orang tua yang baik, dan pemberi nafkah.
"Peserta riset menganggap pria yang menginvestasikan uangnya untuk barang mewah hanya tertarik pada hubungan jangka pendek," papar Daniel Kruger selaku pemimpin riset.
Namun, pria yang berinvestasi dalam pertimbangan praktis justru dianggap sebagai pasangan potensial untuk hubungan jangka panjang.
Jessica Kruger yang turut serta dalam riset ini juga berpendapat hasil penelitian ini memang bertentangan dengan gagasan yang selama ini beredar.
Menurutnya, selama ini banyak orang berpikir jika lelaki menampilkan sumber daya yang mencolok akan terlihat menarik bagi perempuan.
Ternyata bagian menarik itu hanya untuk sesaat saja, dan malah menjadikannya kurang bisa mengelola keuangan untuk keluarga yang kelak akan dibentuk. (Ariska Puspita Anggraini)
Baca Juga: Suka Ngabuburit? Ternyata Ini Lo Asal Muasal Istilah Ngabuburit!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengendarai Mobil Mewah Bikin Pria Jauh dari Jodoh"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR