Intisari-Online.com -Di suatu pagi, seorang pria melihat seekor armadillo yang nyelonong masuk ke rumahnya. Tanpa berpikir panjang, pria itu langsung menembak hewan itu begitu saja. Alih-alih melukai, peluru yang ia tembakkan justeru memantul dan menyasar rahangnya. Tampaknya cedera itu cukup serius karena orang itu harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Meskipun cerita itu sudah diverifikasi oleh beberapa portal seperti Huffington Post bahwa peluru itu bukan memantul dari kulit si armadillo tapi dari batu yang ada di sampingnya, tapi cerita itu sudah menyebar sedemikian rupa: peluru itu memantul dari kulit armadillo yang keras. Terlepas dari itu, cerita di atas bukanlah cerita tentang binatang-binatang pemantul peluru pertama. Masih ada beberpa cerita lagi tentang binatang pemantul peluru.
Armadillo di Georgia
Cerita ini terjadi tidak lam sebelum kasus armadillo Texas terjadi. Pada April 2015 di Georgia, seseorang bernama Larry McElroy, menembak seekor armadillo yang di beberapa tempat di Amerika Serikat memang dianggap sebagai hewan hama. Memang, peluru itu berhasil membunuh si armadillo, tapi di luar perkiraan, peluru yang ditembakkan juga memantul dan melukai mertua McErlroy—meskipun hanya luka ringan. Dan cerita ini kabarnya sudah diverifikasi dan dibenarkan oleh banyak portal berita.
Marmot tanah/Wildlifelandtrust.org
Marmot tanah di Pensylvania
Ini kisah tentang marmot tanah di Pensylvania pada Agustus 2013 salah satunya. Seorang pria bernama Dorothy Sarnick (73), saat berada di parkiran Plains Memorial Junior High School, tiba-tiba mendengar suara ledakan. Dia semakin heran ketika melihat lengannya berdarah, dan ia sadar ia telah tertembak. Tapi dari mana peluru itu berasal?
Jawabannya muncul dua hari kemudian; ketika seorang pria lokal datang dan mengakui bahwa itu adalah pelurunya. Ia mengaku tidak sengaja menembaknya. Lebih dari itu, ia bingung kenapa itu bisa terjadi.
Dia menjelaskan bahwa waktu itu ia tengah menembak seekor marmot tanah di belakang rumahnya. Ia melihat makhluk itu terjatuh dan memutuskan menembaknya. Ia yakin bahwa marmut itu telah tewas. Tapi seketika itu ia juga mendengar ada seorang perempuan yang menjerit dan ia sadar bahwa peluru itu “telah memantul dari marmot tanah itu” dan melukai Sarnick.
Pria itu kemudian menyerahkan diri ke kantor dan polisi. Ia kemudian didakwa dengan tindakan yang membayakan nyawa orang lain.