Intisari-Online.com - Semuanya bermula dari pelabelan. Seorang perias artis bernama Jordan Hanz membuat video satir sebagai protes bagaimana kita melabeli perempuan. Dalam video tersebut, Jordan mencat dirinya dengan semua standar tidak adik yang dihadapi perempuan setiap hari.
“Kami adalah perempuan. Kami sangat kompleks, makhluk yang rumit, kadang-kadang terikat oleh kotak yang membelenggu. Jika seorang perempuan menunjukkan kepercayaan dirinya, membela dirinya sendiri, [atau] menunjukkan pendapat yang berbeda dari apa yang orang lain kemukakan, maka perempuan itu akan dicap sebagai pelacur,” Jordan membuka video sembari menulis kata “bitch” di jidatnya.
Ia kemudian melukis kata-kata “lazy”,”ugly”, dan “dirty”, sembari menjelaskan standar yang dilabelkan orang-orang. Lalu Jordan beralis ke isu pemerkosaan dan kekerasan seksual.
Sebagai korban kekerasan seksual, Jordan tahu persis bagaimana sakitnya itu. “Pelabelan ini telah menetapkan bata demi bata, seperti dinding yang membagi tentang siapa kami dan bagaimana orang-orang berpikir tentang kami,” kata Jordan.
Pada bagian akhir video, Jordan membuat catatan yang menghentak menggunakan coretan kata-kata yang mengajak kita untuk berdiri bersama-sama mereka, mendukung mereka mengidentifikasi diri mereka sendiri. (Teks, grafis, video: Metro.co.uk)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR