Intisari-Online.com -Peperangan di Waterloo (sekitar 15 km dari Brussels, Belgia) yang berakhir dengan kekalahan tidak akan pernah dilupakan oleh Napoleon Bonaparte. Baginya ini adalah pertempuran terakhir, sekaligus menjadi penutup sejarahnya sebagai Kaisar Perancis.
Napoleon kemudian diasingkan di Pulau Saint Helena (pulau terpencil di sebelah selatan Samudera Atlantik) dan mendapat tunjangan. Tunjangan Napolen di pengasingan pascakekalahan di Peperangan Waterloo itu terbilang cukup mewah. Misalnya, dalam satu kesempatan, Napoleon pernah mendapat jatah: 45 botol wine, daging sekitar 45 kg, dilengkapi dengan babi yang dipanggang selama seminggu, dan 29 burung.
Daftar catatan yang bertajuk “Schedule of the Allowances of Wines, Provisions, etc.”, bertanggal 13 Oktober 1820, berhasil disimpan oleh kepala keuangan pengasingan tersebut. Baru-baru ini, catatan tersebut dijual di sebuah rumah pelelananga.
“Jumlahnya sangat luar biasa,” ujar salah seorang pelelang dari Salisburi, Inggris, bernama Wilts. Benar, sekilas, di pengasingan mantan orang nomer satu di Perancis itu hidup cukup mewah, meski dia kerap mengeluh perihal kondisi hidup di Saint Helena. Dia juga sering protes dengan perihal kualitas wine yang tersedia di tempat pengasingannya itu, termasuk meminta mengganti dua botol wine Burgundy dengan dua botol wine Claret.
Selain banyaknya hidangan, buku daftar tunjangan juga mencatat jumlah rombongan Napoleon—tujuh anggota keluarga Betrand, beberapa anggota dan staf yang jumlahnya 50 orang, termasuk 32 warga Cina. Jadi, total jatah minuman sehari-hari, 44 botol anggur, tiga botol cider, tiga botol liquor, dan sebotol sampanye.
Dalam catatan tersebut juga diketahui bahwa Napoleon dan rombongannya diizinkan mendapatkan 22,6 kg daging sapi dan 22,6 daging kambing atau daging babi dalam sehari. Juga 42 butir telur dan sekitar 40 kg roti. Untuk mengguannya, ada babi panggang, dua kalkun, dua angsa, empat itik, sembilan unggas, dan 12 merpati.
Meski demikian, Napoleon tetap saja terkucilkan hingga kematian menjemputnya pada 1821 ketika berusia 51 tahun. (Mirror.co.uk)