Choon Tan jadi Binaragawan Terkecil di Inggris Setelah Di-bully oleh Teman-temannya

Ade Sulaeman

Editor

Choon Tan jadi Binaragawan Terkecil di Inggris Setelah Di-bully oleh Teman-temannya
Choon Tan jadi Binaragawan Terkecil di Inggris Setelah Di-bully oleh Teman-temannya

Intisari-Online.com - Akibat sering di-“bully” oleh teman-temannya karena ukuran tubuhnya yang kecil, seorang pria bernama Choon Tan justru menjadi “binaragawan terkecil di Inggris.”

Mirror melaporkan, pria 21 tahun ini mendapat julukan tersebut karena “hanya” memiliki tinggi 4-kaki-10-inci-nya (sekitar 147 cm).

"Saya tidak merasa bahwa saya sebaik atau sama seperti orang lain. Aku diganggu dan tersiksa karena itu," katanya kepada Metro. "Tahun-tahun itu tidak diragukan lagi yang terburuk dalam hidup saya, tapi itulah yang membawa saya ke sebuah perjalanan yang membuka mata yang luar biasa."

Mahasiswa Northumbria University ini memang memiliki cacat lahir yang disebut x-linked displasia spondyloepiphyseal tarda, suatu kondisi yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan cacat fisik lainnya. Dalam kasus Tan adalah kondisi pertumbuhannya yang terhambat.

"Menemukan bahwa saya memiliki cacat genetik dan bahwa saya tidak akan sama seperti orang lain membingunkan saya sebagai seorang anak," tambahnya.

Dia mengaku mengalami yang terburuk, tapi kondisinya tidak menghentikan dia dari apa yang dia inginkan. Dia mulai rajin latihan yang mengubah hidup dengan berlatih lima kali seminggu. Ia juga mengubah pola makannya untuk mendukung pelatihan berat badannya.

Dia mengatakan latihan tersebut tidak hanya menyebabkan dia memperoleh manfaat fisik, ia juga belajar untuk melatih mental dirinya sehingga ia dapat menjawab komentar kejam dari orang lain.

Sekarang dia bersaing di bagian Men’s Physique untuk Federasi UKFBFF. Akun Instagram-nya telah memperoleh lebih dari 6.100 pengikut.

Ketika ditanya tentang tujuan hidupnya, ia mengatakan ia ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk percaya pada diri mereka sendiri tidak peduli apa situasi mereka di. Dia mengklaim bahwa prestasi fisik dan psikologis mengajarkan kepadanya bahwa tidak ada yang mustahil.

(dailyoffbeat.com)