Beda Negara, Beda Pula Cara Menyampaikan Salamnya

Moh Habib Asyhad

Penulis

Beda Negara, Beda Pula Cara Menyampaikan Salamnya
Beda Negara, Beda Pula Cara Menyampaikan Salamnya

Intisari-Online.com -Tiap negara memiliki cara menyampaikan salamnya masing-masing. Di banyak negara termasuk di Indonesia, orang biasanya bersalaman satu dengan yang lain, sementara di Selandia Baru, dua orang yang baru saja bertemu harus mengucap “hongi” sembari menggosokkan hidung.

Lalu bagaimana dengan di Tibet, Filipina, Belanda, dan negara-negara lainnya?

Tibet

Di Tibet, dua orang yang baru saja bertemu biasanya menjulurkan lidahnya dan menempelkanya satu dengan yang lain. Bagi orang-orang di negara lain mungkin terlihat kurang sopan, tapi begitulah cara mengucapkan salam di Tibet. Tradisi ini mulai dilakukan sejak abad ke-9 ketika Raja Tibet Lang Darma yang terkenal jahat memiliki lidah berwarna hitam dan orang-orang Tibet harus saling menyapa dengan menjulurkan lidahnya mereka untuk membuktikan mereka tidak ganas.

Belanda

Cara menyampaikan salam orang Belanda adalah dengan tiga cium pipi. Cium pipi sejatinya sudah menjadi ritual umum di dunia, supaya berbeda, anak muda, para teman, dan orang-orang di Belanda melalukan tiga kali cium pipi ketika bertemu sesamanya.

Zambia

Di negara yang terletak di Afrika bagian selatan ini, menyampaikan salam diekspresikan dengan cara meremas ibu jari temannya.

Tuvalu

Orang-orang Tuvalu memberi salam dengan cara mengendus pipi. Orang-orang di sana menyebut tradisi ini dengan “Sogi”.

Kenya

Menyapa seseorang dengan bersalaman dan memeluk adalah hal lumrah, tapi bagaimana dengan meludah? Itulah yang terjadi di Kenya. Meludah adalah cara dua orang yang baru bertemu saling bertukar salam. Aneh? Iya, tapi itulah tradisi mereka.

Pangeran William dari Inggris mengucapkan salam dengan cara Selandia Baru/BBC.co.uk

Filipina

Orang Filipina menyampaikan salam dengan menekan-neka buku-buku jari di dahi. Gayanya seperti orang pusing yang sedang menekan-nekan kepalanya. Orang-orang muda, ketika bertemu denga orang yang lebih tua akan menunduk dan menekan-nekan buku-buku jemari mereka di dadi sebagai bentuk penghormatan. Tradisi ini disebut “Mano Po” yang berarti penghormatan tangan.

Beda Negara, Beda Pula Cara Menyampaikan Salamnya