Intisari-Online.com -Jurnalis Belarusia Svetlana Alexievich, ditasbihkan sebagai peraih Nobel Sastra 2015. Sara Danius, ketua Swedish Academy, menyebut bahwa karya-karya Alexievich sebagai “monument to suffering and courage in our time”.
Alexievich menjadi perempuan ke-14 yang memenangkan hadiah Nobel sejak pertama kali penghargaan ini diberikan pada 1901. Perempuan terakhir yang menerima hadiah serupa adalah Alice Munro dari Kanada pada 2013.
“Karyanya berada di antara dokumenter dan novel, sebuah genre yang belum mendapat penghargaan,” ujar Bjorn Wiman, editor budaya di sebuah harian Swedia, Dagens Nyheter, sebelum penghargaan itu diumumkan.
Nama-nama calon peraih hadiah ini dijaga sangat ketat dan, tidak seperti penghargaan sastra pada umumnya, tidak ada longlist atau shortlist. Pada Februari, akademi menyusun daftar rahasia semua nominasi yang diajukan oleh kelompok eksklusif “qualified people” meliputi beberapa profesor dan mantan pemenang. Tahun ini ada sekitar 220 nama.
Kemudian pada Mei, daftar tersebut dipangkas menjadi lima nama, yang karya-karyanya dipelajari dengan teliti selama musim panas. Dan kita tahu, pemenangnya kemudian diumumkan pada pertengahan Oktober.
Alexievich, Haruki Murakami dari Jepang, Ngũgĩ wa Thiong’o dari Kenya, Jon Fosse dari Norwegia, John Banville dari Irlandia, dan dua calon dari Amerika Serikat, Joyce Carol Oates dan Philip Roth.
Nama lain yang digadang-gadang adalah penyair Rumania Mircea Cărtărescu, penyair Suriah Adonis (Ali Ahmad Said Esber), novelis Italia Umberto Eco, novelis Somalia Nuruddin Farah, dan penyair Nigeria Ben Okri. (The Guardian)