Intisari-Online.com - Gigi yang rapi, putih dan bersih pastilah akan meningkatkan kepercayaan diri. Selain itu, gigi putih otomatis membuat senyum Anda terlihat semakin manis.
Pemikiran serupa juga tertanam di benak Kellie Taylor (43). Bahkan, Taylor rela membayar 65 poundsterling atau setara Rp1,3 juta untuk memutihkan barisan giginya. Sayangnya, prosedur pemutihan gigi tersebut justru membuatnya kehilangan gigi.
Taylor tidak menyadari bahwa dokter gigi yang melakukan prosedur pemutihan giginya itu tidak berlisensi.
Alih-alih memperoleh tampilan gigi yang putih dan cantik, peroksida yang digunakan malah melemahkan gusi Taylor. Akhirnya, Taylor pun segera melarikan diri ke seorang dokter gigi di klinik lain.
Namun, apa daya, sang dokter gigi tersebut tidak punya pilihan lain selain mencabut gigi-gigi Taylor yang rusak.
Pasalnya, prosedur pemutihan gigi sebelumnya telah merusak dua gigi atas Taylor. Kondisi mulut yang parah, membuat dokter juga harus mencabut dua gigi lain untuk memberi ruang pada gigi palsu.
Natalie Kowalczyk, dokter gigi tidak berlisensi yang menangani pemutihan gigi Taylor sebelumnya, diperintahkan pengadilan untuk membayar kompensasi.
Untuk menghindari kompensasi dan tuntutan hukum, Kowlczyk pun mengaku bahwa praktek dokter gigi yang dijalankannya memang belum memiliki lisensi yang sah.
Namun, kepercayaan diri Taylor sudah terlanjur hancur dan dia menuntut Kowlczyk membayar lebih mahal atas pengalaman buruknya tersebut.
"Sekarang saya merasa takut untuk keluar rumah kalau-kalau orang lain memperhatikan bagaimana rupa saya. Ada tawaran untuk memutihkan gigi dan kedengarannya tawaran itu menarik sehingga saya tidak berpikir sesuatu yang tidak benar akan terjadi. Setelah separuh prosedur, saya mulai merasa nyeri dan sensitif. Saya tidak tahu bagaimana rasanya tapi saya tahu ada sesuatu yang salah," ungkap Taylor.
Dua pekan setelah menjalani pemutigan gigi bersama Kowlczyk, Taylor masih mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri dan memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter gigi yang lain.
Dokter tersebut pun mengatakan bahwa tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan kecuali mencabut gigi.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR