Intisari-Online.com - Maria-Louise Warne dari Devon, Inggris, mengaku bahwa hidupnya sangat bergantung pada paranormal dan spiritualisme. Ia bahkan rela menghabiskan miliaran rupiah membayar paranormal untuk bisa berbicara dengan hantu dan makhluk halus lainnya.
Ia percaya bahwa “makhluk lain” memiliki kontribusi yang signifikan untuk diirinya dalam membuat keputusan. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhannya itu, seperti dilaporkan Mirror Online, pengajar berusia 57 tahun itu sudah menghabiskan sekitar US$45 ribu (sekitar Rp614 miliar) untuk berbicara dengan hantu selama 40 tahun terakhir.
Warne mengklaim telah memiliki kehidupan yang sukses melalui cara ini. Dalam berdagang misalnya, roh halus menuntunnya untuk membedakan mana pembeli yang harus dikejar dan mana pembeli yang musti dihindari. “Saya memiliki rumah dengan empat kamar tidur, sebuah BMW, perahu, caravan, dan kami pergi liburan ke luar neger beberapa kali dalam setahun,” ucar Warner seperti dilansir Daily Offbeat.
Semuanya dimulai ketika ibunya, yang kala itu masing muda, menceritakan kepadanya bagaimana ia bertemu dengan ayahnya melalui ritual pemanggilan roh. Ketika berusia 15 tahun, Warne mengaku sudah bisa berkomunikasi dengan roh-roh melalui paranormal. Seketika itu bergairah dan memutuskan untuk membiarkan roh itu memutuskan nasibnya.
Salah satu roh mengatakan bahwa dirinya akan menikah dengan seseorang berinisial JH dan benar, Waren akhirnya menikah dengan pria bernama John Harries. Namun, para normal meramalkan bahwa pernikahan mereka tidak akan langgeng, dan lagi-lagi, ramalan itu benar belaka; mereka bercerai lima tahun kemudian.
Hidup Warne terus bergantung pada paranormal hampir empat dekade. Ia telah membuat kontak dengan makhluk lain mulai dari media bola kristal hingga kartu tarot. Seperti disebut di awal, jalan yang ia tempuh bukannya murah, saban tahunnya Waren harus mengeluarkan uang sedikitnya 700 poundsterling (sekitar Rp14,6 juta).
Warne kerap berbicara dengan para kerabatnya yang sudah meninggal dari tahun ke tahun. Warne juga mendapat kunjungan dari ibunya yang meninggal pada 1997. Suatu ketika ibunya pernah menyuruhnya menjual rumah mereka yang ada di Perancis. Beberapa kali juga (roh) ibunya terlihat menggerak-gerakkan benda di kamarnya, persis seperti yang dilakukan oleh neneknya.