Hanya Gunakan Bambu, Jaenullah Berhasil Ciptakan Jam Bertenaga Gravitasi Bumi

Ade Sulaeman

Editor

Hanya Gunakan Bambu, Jaenullah Berhasil Ciptakan Jam Bertenaga Gravitasi Bumi
Hanya Gunakan Bambu, Jaenullah Berhasil Ciptakan Jam Bertenaga Gravitasi Bumi

Intisari-Online.com - Jam setinggi kira-kira dua meter itu tampak kokoh berdiri di salah satu sudut ruangan. Sekilas jam tersebut nampak seperti jam pada umumnya.

Namun, jika diperhatikan dengan seksama, tidak ada baterai untuk menggerakkannya. Jam itu bergerak hanya dengan menggunakan gaya gravitasi bumi.

Ya, jam gravitasi, begitulah si pembuat menamainya. Uniknya, semua bahan yang digunakan untuk membuat jam gravitasi itu berbahan bambu.

Jaenullah, adalah pria yang menemukan ide awal pembuatan jam gravitasi tersebut. Dia mengaku, terinspirasi dari ilmuwan Thomas Alva Edison.

Saat itu, ia berpikir untuk membuat sesuatu yang unik dan belum pernah ada di tempat mana pun. Awalnya, memang tidak mudah bagi Jaenullah menciptakan jam tersebut.

Ia mengaku butuh waktu berbulan-bulan untuk meriset dan mengalami beberapa kali kegagalan. Baru sekitar setahun lalu, ia menemukan konsep yang cocok untuk jam gravitasi.

Jaenullah membuat sembilan gir sebagai penggerak rotasi jarum jam. Empat gir besar dijadikan sebagai penggerak utama dan lima gir kecil sebagai penyangga.

Sebuah papan bulat bertuliskan angka dari 1 hingga 12 terpasang. Dua bambu yang dijadikan jarum melekat di antara gir.

"Jam gravitasi ini baru bisa dibuat sempurna pada tahun 2015. Akurasinya juga sudah sama seperti jam pada umumnya," ucap Jaenullah, saat ditemui Kompas.com, di Galeri Bambootronic miliknya, Kamis (5/11/2015) pekan lalu.

Agar jarum terus berputar layaknya jam pada umumnya, Jaenullah menggantungkan berat massa seberat satu kilogram. Beban inilah yang menjadi sumber energi gerak sehingga meski tidak menggunakan baterai jarum jam tetap berputar.

"Butuh waktu sekitar seminggu untuk membuat satu unit jam gravitasi," papar pria lulusan teknik elektro itu.

Meski menggunakan hukum alam, namun perputaran jarum jam ini tidak meleset sedikitpun dengan jam digital.

Menurut Zainullah, perputaran jarum jam baru berubah jika terkena goyangan angin. "Makanya jam ini harus di taruh dalam kaca," katanya.

Berkat temuannya itu, Jaenullah bisa berbangga. Pasalnya, jam gravitasi miliknya telah dilirik oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat pameran UKM di Aceh beberapa waktu lalu.

"Waktu ikut pameran di Aceh, Pak Menteri suka sama jam saya. Makanya, saya diminta untuk membuatkan dua jam untuknya," kenang Jaenullah.

Kini, produk jam gravitasi Jaenullah telah dipasarkan baik dalam maupun luar negeri. Negara-negara seperti Australia, Eropa, maupun Uni Emirat Arab pun telah melirik kerajinannya tersebut.

Harga yang dipatok untuk satu jam gravitasi Rp5 juta untuk market dalam negeri, sedangkan untuk dipasarkan ke luar negeri dibanderol seharga Rp15 juta.

Selain menciptakan jam bertenaga gravitasi bumi, Jaenullah bersama karyawannya juga membuat alat-alat elektonik berbahan bambu seperti radio, jam dinding, dan speaker aktif.

(Ramdhan Triyadi Bempah/kompas.com)