Ketika bilang "sudah takdir", cerita menjadi "cuntel". Berakhir. Game over.
Namun ada yang menjadikannya sebagai titik tolak untuk memberontak. Takdir atau ada yang bilang suratan tangan, bagi sebagian orang tak jarang menjadi jurus pamungkas untuk tetap berharap suatu keadaan buruk akan berbalik menjadi baik.
Ada juga yang menjadikannya sebagai terminal terakhir untuk membangun rumah penderitaan. Seolah takdirnya memang buruk.
Lalu, apakah takdir bisa diubah?
Megamind menjawab: bisa! Meski tak mudah, tapi takdir buruk bisa diubah menjadi takdir bagus. Seorang penjahat yang merasa dirinya sudah ditakdirkan untuk merusak, bisa mengubah dirinya menjadi seorang pahlawan. Ibarat tombol yang bisa digeser, begitu juga dengan takdir.
Dengan apa mengubah takdir itu? Kekuatan cinta! The power of love!
Ya, melankolis dan klise memang. Akan tetapi, yang melankolis dan klise tak selalu harus dikurung di relung hati yang dalam. Yang biasa tak jarang menjadi luar biasa. Yang luar biasa bisa menjadi lebih luar biasa.
Alkisah, dua orang bayi dari planet antah berantah dikirim ke Bumi. Yang satu jatuh ke sebuah keluarga kaya yang merindukan seorang bayi sebagai hadiah Natal, satunya jatuh di sebuah penjara.
Bisa ditebak, dua bayi yang kemudian belajar di sekolah yang sama itu pun berkembang menjadi dua kutub yang berseberangan. Baik secara fisik atau psikis keduanya bertolak belakang. Dan inilah yang terjadi pada akhirnya: pecundang dan pahlawan.
Si pecundang yang bernama Megamind lalu menjadi penjahat yang menebar teror di kota Metro. Si pahlawan yang bernama Metroman menjadi pengalang kejahatan si Megamind.
Sisi kemanusiaan seorang pahlawan yang kesepian pun menjadi sisi menarik cerita ini. Seperti Batman, pahlawan yang bernama Metroman itu pun tak bisa menikmati kejumawaannya seorang diri. Ia pun mengasingkan diri dengan merekayasa sebuah kematian bagi dirinya sendiri.
Kini, tinggallah si penjahat yang seperti kejatuhan durian. Tapi, sebuah aksi yang tak menghasilkan reaksi memang menjemukan. Sebuah pukulan tanpa ada balasan hanyalah mendatangkan kebahagiaan sesaat. Megamind pun kehilangan "rasa". Sisi kemanusiaan seorang penjahat pun menjadi sisi menarik cerita ini.
Layaknya Yin dan Yang, siang dan malam, panas dan dingin, baik dan buruk, begitulah kehidupan harus berjalan dalam keseimbangan.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR