Intisari-Online.com -Dalam kehidupan bertetangga atau berteman, saling tolong-menolong merupakan suatu hal yang sudah lumrah. Namun, ada kalanya sikap berusaha untuk menolong tidak diperlukan oleh sang teman, karena sebenarnya tidak perlu. Lalu, bagaimana yang seharusnya? Cerita perumpamaan berikut bisa menggambarkan bagaimana yang sebaiknya hidup saling tolong-menolong.
Pada suatu waktu dua buah jambangan tertinggal oleh tuannya yang pelupa di pinggir sungai. Yang satu adalah jambangan kuningan yang berkilat indah, yang lain adalah jambangan tanah liat yang tidak begitu keras.
“Oh, sungguh menyenangkan berada di luar, di bawah sinar matahari!” kata jambangan tanah liat dengan gembira. “Ya, lebih baik daripada di atas bufet yang kaku,” sambung jambangan kuningan.
Saat mereka asyik bercakap-cakap datanglah badai. Kedua jambangan itu tersapu ke dalam sungai. Mereka terapung-apung di sungai. Jambangan tanah liat ketakutan, ”Sungguh menakutkan, kalau tahu begini aku di rumah saja. Aku pasti akan tenggelam. Aku hanyalah jambangan yang rapuh.”
Jambangan kuningan, sahabatnya menghibur. “Jangan takut, sahabatku. Aku akan melindungimu. Merapatlah ke sisiku dan aku akan mendorongmu ke pinggir dengan lembut.” “Oh, jangan lakukan itu!” seru jambangan tanah liat mengingatkan, “Jangan dekat badanku. Jika kita berbenturan aku akan segera pecah dan itu akan lebih buruk.”
Kadang-kadang tidak memberi bantuan adalah tindakan terbaik daripada memberi bantuan.