Di-PHK Namun Beruntung

K. Tatik Wardayati

Editor

Di-PHK Namun Beruntung
Di-PHK Namun Beruntung

Intisari-Online.com – Nathaniel takut memberitahu istrinya kalau ia baru saja dipecat dari pekerjaan pramuniaga. Namun, takjubnya, istrinya senang dengan berita bahwa ia kehilangan mata pencaharian. “Sekarang, kau bisa menulis buku!” seru istrinya.

Nathaniel memang sudah lama ingin mencurahkan dirinya dalam penulisan sastra, tetapi hal-hal praktis menghalanginya. Ia tersentuh oleh antusias istrinya, tetapi kenyataannya ia masih bingung. “Ya,” jawabnya. “Dan dengan apa kita hidup sementara aku menulis buku?”

Istrinya pergi ke meja, membua laci, dan mengeluarkan setumpuk uang tunai. “Di mana di Bumi ini kau bisa mendapatkan ini?”. Nathaniel menangis.

Istrinya tersenyum. “Saya selalu tahu kamu jenius dan suatu hari akan menulis sebuah mahakarya. Jadi setiap minggu, saya telah menyisihkan uang. Saya telah menyimpannya, dan cukuplah untuk bertahan selama satu tahun.”

Dengan menunjukkan imannya dalam bakat dan kemauan pada keberhasilannya, istri Nathaniel Hawthorne menginspirasinya untuk menulis. Lalu, pada tahun itu terbitlah The Scarlet Letter, salah satu novel besar dalam sastra Amerika. (Bits & Pieces)