Intisari-Online.com – Sebagai gadis muda yang dibesarkan di sebuah desa kecil di Kenya, Lornah Kiplagat sangat menginginkan pendidikan yang cukup dan kemungkinan untuk hidup yang lebih baik. Tapi salah satu tantangan yang terbesar adalah sampai ke sekolah tepat waktu.
Sehari-hari tugas Kiplagat mulai saat matahari terbit adalah memerah susu sapi milik ayahnya. Setelah tugas-tugas pagi itu selesai, barulah ia berangkat ke sekolah. Tapi, tidak ada transportasi untuk sampai ke sekolahnya.
Berjalan, bukanlah pilihan tepat, karena terlalu lama untuk sampai. Sekolahnya berjarah 22 km dari rumahnya. Jika Kiplagat harus tiba tepat waktu agar tidak ketinggalan pelajaran, maka dia harus berlari. Ya, itulah akhirnya yang dilakukannya.
Ketika SMA, Kiplagat berpartisipasi dalam kegiatan atletik. Pada saat inilah, ia mulai mengikuti berbagai perlombaan atletik. Setelah lulus, ia membuat keputusan untuk melupakan keinginannya mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, dan berlatih penuh sebagai pelari.
Kiplagat sekarang memegang rekor Eropa untuk 15K, serta rekor dunia kedua 20k, dan setengah maraton. Tujuannya sekarang adalah bersaing di Olimpiade. Tidak diragukan lagi dia akan sampai ke sana. Kakinya telah membawanya pergi sejauh yang dia inginkan. (Bits & Pieces)