Intisari-Online.com - Suatu hari, saya dan Ibu berkebun bersama. Kami sedang berusaha memindah tanaman untuk yang ketiga kalinya. Tanaman kesayangan sehingga saya tak rela meninggalkan. Masih sebagai "kontraktor", maka saya pun sering berpindah-pindah rumah.
Saya masih ingat dengan tanaman kesayangan saya itu. Dari biji ia aku semaikan ke pot kecil. Lalu ketika sudah membesar, saatnya dipindah ke pot yang besar. Lalu dipindah ke kebun. Namun karena saya pindah rumah, maka harus memindah tanaman itu lagi.
Masih belum berpengalaman sebagai pekebun, saya meminta bantuan Ibu yang sudah puluhan tahun hobi berkebun.
"Apakah ini tidak buruk bagi tanaman? Tidakkah ini melukai tanaman, memotong akarnya dan memindahkannya beberapa kali?" tanya saya ketika kami menggali tanah dan mengangkat tanaman serta membersihkan akar-akarnya.
"Oh, memindah tanaman tak menyakiti tanaman sayang. Nyatanya ini malah bagus bagi tanaman untuk bertahan hidup. Dari situlah akar mereka bertumbuh menjadi kuat. Akar mereka akan tumbuh semakin ke bawah, dan hal itu membuat tanaman menjadi kuat," jelas Ibu.
Sering saya merasa seperti tanaman kecil itu - dicerabut dan dikurangi akarnya. Terkadang saya bertahan terhadap perubahan itu, namun tak jarang enggan menghadapinya. Namun biasanya reaksi saya adalah gabungan dari keduanya. Tidakkah ini terlalu berat bagiku? Aku bertanya. Apakah ini akan lebih baik jika tetap sama?
Lalu saya pun teringat dengan kata-kata Ibu: Itulah cara untuk akar bertumbuh dan kuat! (*)