Asyiknya Kompetisi Masak

K. Tatik Wardayati

Editor

Asyiknya Kompetisi Masak
Asyiknya Kompetisi Masak

Intisari-Online.com – Dalam suatu kesempatan Intisari bersama beberapa media di Jakarta dan Bandung diundang oleh sebuah produk bumbu masak terbesar di Indonesia mengunjungi kota Bandung. Dalam salah satu agenda pengundang kami diharuskan mengikuti Cooking Competition. Tentu saja ada hadiah perangsangnya lo.

Kami, 23 orang, dibagi menjadi lima kelompok. Lalu masing-masing kelompok dihadapkan dengan sebuah mangkuk berisi sup berwarna merah dengan aneka isi. Kami dipersilakan mencicipinya, dan menentukan bahan apa yang menjadi bumbu untuk membuat sup tersebut. Beberapa bahan pokok untuk membuat sup tersebut sudah dipersiapkan oleh panitia dan selebihnya kami diberi sedikit uang untuk membeli bumbu-bumbu dan bahan lain.

Di dalam satu kelompok yang para anggotanya baru berkenalan, maka beragam karakter yang kami temui. Ada yang tiba-tiba mengatakan tidak bisa memasak, yang lain menyebut tidak pernah berbelanja, lalu yang lain mengatakan takut menumis nanti gosong. Tapi yang jelas kami harus bekerja sama untuk menghasilkan masakan seperti yang diharapkan.

Setelah berbelanja bahan-bahan yang belum ada, kami berbagi tugas. Saat itu dalam bayangan kami, kami langsung bekerja bareng namun berbagi tugas. Kenyataannya, ketika lomba dimulai, kami semua tidak bekerja bersama-sama. Tapi, setiap kelompok ditentukan satu orang oleh panitia untuk terlebih dahulu mengerjakan pekerjaannya selama 5 menit, lalu bergantian anggota kelompok sesuai nama yang disebutkan panitia. Lalu di 5 menit terakhir kami barulah bekerja bareng-bareng untuk menyelesaikan masakan tersebut termasuk dalam menyajikannya.

Di sinilah kelucuan terjadi. Karena kami sudah membagi tugas siapa yang seharusnya menyiangi brokoli atau siapa yang memasak ayam atau siapa yang menumis. Buyarlah ketika satu per satu disebutkan namanya oleh panitia siapa yang harus mengerjakan pekerjaannya dahulu. Yang tadinya tidak bertugas menumis karena namanya disebutkan belakangan, akhirnya jadilah tugasnya menumis. Demikian seterusnya, hingga akhirnya Intisari pun tidak sempat mencicipi hasil akhir masakan karena sibuk membuat garnish, hiasan untuk penyajian.

Penilaian lomba dilakukan oleh Chef Kimio Nonaga dari Jepang dan Chef Nur Komariah dari STP Bandung, berdasarkan rasa, macam isi, kebersihan, bagaimana memasaknya, dan penyajian. Hasil akhirnya, Intisari ikut dalam kelompok yang mendapatkan juara kedua. Tidak mengecewakanlah.