Kepedulian Seorang Pria Bungkuk

K. Tatik Wardayati

Editor

Kepedulian Seorang Pria Bungkuk
Kepedulian Seorang Pria Bungkuk

Intisari-Online.com – Pada tahun 1930 seorang musafir muda menjelajahi pengunungan Alpen, Prancis. Ia tiba di sebuah tanah luas yang tandus dan terpencil. Sangat menakutkan. Rasanya ia ingin bergegas pergi dari tempat itu.

Tiba-tiba ia melihat di tengah gurun luas itu seorang pria yang sangat bungkuk. Di punggungnya ia membawa karung biji-bijian. Di tangannya ia memegang tongkat pipa besi.

Dengan menggunakan pipa besi itu ia membuat lubang di tanah. Kemudian dari karung itu ia mengambil biji dan memasukkannya ke dalam lubang. Kemudian orang tua itu berkata, “Aku telah menanam lebih dari 100.000 biji. Mungkin hanya sepersepuluh yang tumbuh.”

Istri pria tua dan anaknya telah meninggal, dan ia memilih melakukan itu untuk menghabiskan hari-hari tuanya. “Saya ingin melakukan sesuatu yang berguna,” katanya.

Dua puluh lima tahun kemudian musafir itu – yang sekarang sudah tidak muda lagi – kembali ke daerah terpencil itu. Apa yang ia lihat membuatnya kagum. Ia tidak bisa mempercayai penglihatannya sendiri. Tanah itu ditutupi dengan hutan indah. Burung bernyanyi, hewan-hewan sedang bermain, dan bunga liar membuat wangi udara.

Ia berdiri di sana mengingat kehancuran tanah itu dulu. Kini hutan ek yang indah ada di sana sekarang. Semua karena seseorang yang peduli. (*)