Intisari-Online.com – Pada 1945, ada seorang anak muda berumur 14 di kamp konsentrasi. Tubuhnya tinggi, kurus, tapi memiliki senyum yang tulus. Hampir setiap hari, seorang gadis muda datang di pinggir pagar kamp tersebut. Ia melihat anak muda itu dan bertanya apakah ia bisa berbahasa Polandia, dan anak muda itu menjawab ya.
Gadis muda itu mengatakan tampaknya si anak muda itu lapar dan dijawabnya dengan ya. Gadis muda itu kemudian merogoh saku bajunya dan memberi anak muda itu apelnya. Anak muda itu mengucapkan terima kasih dan pergi lagi ke kampnya. Keesokan harinya, gadis muda itu datang lagi, membawa apel lagi yang ia berikan kepada anak muda itu.
Begitu seterusnya, setiap hari, gadis muda itu berdiri di luar pagar, berharap melihat anak muda itu, dan ketika anak muda itu melihatnya, gadis muda itu dengan senang hati menyerahkan sebuah apel. Lalu mereka terlihat obrolan seru.
Hingga suatu hari, anak muda itu menyuruhnya untuk tidak datang lagi. Ia mengatakan akan dikirim ke kamp konsentrasi lain. Saat anak muda itu berjalan pergi dengan air mata mengalir, ia bertanya-tanya apakah akan pernah melihat gadis muda itu lagi. Gadis muda itu merasa melihat jiwa anak muda itu di pinggir pagar.
Anak muda itu berhasil keluar dari kamp konsentrasi, lalu berimigrasi ke Amerika. Pada tahun 1957, teman-temannya mengajaknya kencan buta. Ia tidak tahu siapa wanita teman berkencannya nanti. Pemuda itu menjemput teman wanitanya. Dan selama makan malam ia mulai berbicara tentang Polandia dan kamp konsentrasi. Gadis itu juga bercerita bahwa ia berada di Polandia waktu itu. Ia juga menceritakan bahwa ia sering berbicara dengan seorang anak laki-laki di kamp konsentrasi dan memberinya apel setiap hari. Pemuda itu bertanya apakah anak laki-laki itu tinggi, kurus dan ia mengatakan bahwa gadis itu tidak harus datang kembali karena ia akan meninggalkannya. Gadis itu menjawab "ya".
Ah ini dia, gadis inilah yang datang setiap hari dan memberinya apel. Setelah dua belas tahun, setelah perang dan berada di negara lain, mereka bertemu lagi. Ia melamar gadis itu pada malam itu juga dan mengatakan ia tidak akan pernah lagi meninggalkannya pergi. Mereka menikah dan bahagia sampai saat ini.Anehkah? (Inspire)